Harus Operasi Rahim Karena Infeksi Suntik KB, Kisah Wanita Ini Pilu

Fimela diperbarui 15 Sep 2017, 14:15 WIB

"Kisah nyata, (saya sendiri yang mengalami). Bahaya suntik KB 3 Bulan tidak haid. Untuk perempuan-perempuan di luar sana yang belum mengalami apa yang saya rasakan, mohon lebih hati-hati memilih program KB yang akan dipakai setelah melahirkan." Itulah paragraf pembuka dari ibu anak 1 bernama Mey Erlyn di sosial media pribadinya yakni facebook.

Selama ini, suntik KB menjadi salah satu program yang cukup efektif bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan. Ini juga praktis karena suntik KB bisa dilakukan sekali sebulan atau bahkan sekali dalam jangka waktu tiga bulan sekaligus. Jika dibandingkan dengan minum pil KB, suntik KB lebih disukai karena keefektifan dan kepraktisannya.

Hanya saja, bagi kamu pasangan yang sedang menunda kehamilan, selalu konsultasikan program KB terbaik yang hendak dipilih. Tidak semua program KB cocok untuk tubuh. Dan jika terlanjur tidak cocok namun tetap dipaksa digunakan, segala kemungkinan terburuknya bagi kesehatan akan sangat berisiko.

Erlyn, adalah salah satu wanita yang menceritakan bagaimana program KB yang ia pilih yakni suntik KB justru berbahaya buat kesehatannya. "Setelah saya masa nifas habis pada bulan Juni 2014, saya memutuskan untuk KB Suntik 1 bulan. Saat itu masih normal haid sebulan sekali. Saat datang ke bidan hendak KB lagi, bidan menyarankan agar saya KB Suntik 3 bulan. Waktu demi waktu berlalu setiap 3 bulan sekali saya KB Suntik dan tidak haid sama sekali hingga anak saya umur 3 tahun.

Awal Februari 2017, saya lepas KB Suntik karena ingin memiliki momongan lagi. Tapi sampai lepas KB Suntik hingga Agustus, saya belum juga haid. Perut saya sangat sakit hingga saya pun memeriksakan diri ke dokter. Dokter mengatakan rahim saya mengalami infeksi. Tidak haid selama bertahun-tahun karena KB Suntik membuat darah kotor menumpuk di rahim.

Karena darah kotor tidak ke luar selama 3 tahun, makanya membuat rahim bengkak. Perlu dibersihkan, dioperasi dan diobati. Ternyata bahayanya KB Suntik jika tidak haid sama sekali ini. Pembelajaran terutama buat saya, harus lebih hati-hati lagi memilih KB. Untuk perempuan di luar sana yang belum pernah mengalami apa yang saya rasakan, mohon untuk lebih hati-hati dan selektif menggunakan KB Suntik," cerita Erlyn.

Melansir beberapa situs kesehatan, program KB Suntik memang memiliki beberapa efek samping seperti haid yang tidak lancar, tubuh mudah gemuk hingga pusing. Meski begitu, melansir dari Alodokter, KB Suntik juga bermanfaat untuk melindungi tubuh dari risiko kanker dan radang panggul karena tidak ada kandungan estrogen di dalamnya.

Apa yang dialami Erlyn, semoga tak pernah dialami oleh wanita-wanita lainnya. Agar program KB yang dipilih tepat, selalu konsultasikan program KB ini dengan bidan, dokter atau ahli kandungan.

(vem/mim)
What's On Fimela