Dulu Berbobot 95 Kg, Kini Wanita Ini Jadi Personal Trainer

Fimela diperbarui 07 Sep 2017, 13:30 WIB

Jika kamu melihat seorang wanita berprofesi sebagai personal trainer tentu di benakmu orang ini pasti memiliki tubuh yang langsing yang banyak diinginkan para wanita. Seperti yang satu ini Ladies. Adalah seorang wanita cantik bernama Hani Gani yang memiliki penampilan feminim, dengan tubuh yang langsing dan rambut terurai panjang membuat dirinya begitu terlihat cantik.

Namun, siapa yang menyangka bahwa Hani pernah memiliki bobot tubuh mencapai 95 kilogram. Pengalaman ini jelas membuatnya tidak percaya diri.

"Waktu SMP sampai awal kuliah aku punya bobot tubuh sampai 95 kilo. Sampai pakai kacamata aja aku luka saking kegendutannya. Terus pas lewat pasti selalu diejek gendut-gendut. Sampai nggak ada cowok yang mau dekat sama aku," ujar Hani saat ditemui di Jakarta.

Walaupun dia merasa tidak nyaman dengan dirinya, ia mengaku tidak tahu ingin mulai dari mana untuk melakukan diet. Namun, keberuntungan tetap memihaknya sebab kekasih sang adik ialah seorang bodybuilder yang membantunya menurunkan berat badan.

"Dia jadi sering ngajakin ke gym. Waktu itu umurku 22 tahun. Awal-awalnya sih nggak pernah latihan, ngeliatin cowok-cowok yang ada di sana. Tapi lama-lama, udah dateng ya udah sekalian aja belajar latihan. Apalagi kan nggak ada saingan tuh cewek nge-gym karena waktu itu cewek masih jarang ikut gym," tambahnya.

Akhirnya, Hani mulai mengikuti olahraga seperti weight lifting dan inilah yang membuat ia sukses menurunkan bobot tubuhnya. Dalam setahun ia bisa turun hingga 10 kilogram.

“Padahal aku dari dulu nggak pernah olahraga cardio. Ikut aerobik baru lima menit udah nggak kuat. Sementara kalau weight lifting itu kan sekuatnya dan bisa diselingi dengan ngobrol-ngobrol. Jadi olahraganya have fun," tuturnya.

Dari situlah dirinya rajin untuk pergi ke tempat gym. Sebab menurutnya datang ke tempat gym membuat dirinya bertemu banyak orang, yang membuatnya selalu tersenyum.

“Jadi kita harus perhatiin macronutrients (macros). Macros kita itu ada protein, lemak dan karbohidrat. Setiap hari protein dan lemaknya harus banyak banget. Carbs-nya dikit banget. Sementara kalau makan ayam tiap hari kan seret. Jadi kadang-kadang ayamnya diblender, saking udah nggak kuat ngunyah."

Nah untuk menu setiap hari, Hani tetap makan pagi, siang, dan malam, namun tetap ada menu ayam dan brokoli. Garamnya sedikit sekali agar tidak lemas.

"Jadi semua itu nggak instant. Justru yang instant itu bikin cepet gemuk lagi. Jadi makan harus liat sumbernya baik atau tidak untuk tubuh. Olahraga dibawa senang kaya kardio. Di rumah juga bisa seperti turun tangga. Aku kalau sarapan pasti telur, makan siang dan malam pasti ada sayur," ungkapnya.

Kini, dirinya berhasil menjadi personal trainer dan ikutan kompetisi bodybuilder, bahkan menjadi runner up Miss Bikini 2014 dalam ajang Muscle Mania Body Building Show di Singapura. Walau sudah memiliki dua anak, tubuh Hani tetap langsing loh Ladies.

Semoga kisahnya menginspirasimu untuk punya tubuh yang sehat dan langsing ya.

(vem/asp/ivy)
What's On Fimela