Penting! Hepatitis Bisa Menular dari Ibu ke Anaknya

Fimela diperbarui 31 Agu 2017, 10:30 WIB

Penyakit hepatitis tidak bisa disepelekan lagi, sebab penyakit yang sering terjadi di negara berkembang ini menduduki peringkat kedua sebagai penyakit mematikan.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Rino Alvani Gani, Sp.PD-KGEH, mengungkapkan salah satu penuluran penyakit ini ialah dari ibu hamil kepada anak yang dilahirkannya.

Proses penularan hepatitis B dari ibu kepada bayinya, dapat terjadi selama masa kehamilan, tetapi sekitar 95 persen terjadi pada proses persalinan. Sayangnya, saat lahir anak tersebut akan menderita penyakit hepatitis B, tanpa menunjukan ciri- ciri terserang penyakit ini. Sebab, 80 persen penyakit ini tidak memiliki gejala dan rasa sakit. Namun lambat laun hepatitis B ini bisa berkembang menjadi kanker hati.

Untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini, ibu hamil dengan risiko hepatitis sangat dianjurkan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah HBsAg positif atau negatif. Lalu, menurut dr. Rino bayi harus diberikan imunisasi aktif dengan pemberian HB 0, kurang dari 24 jam setelah lahir dan pemberian vitamin K-1.

Bayi dari ibu dengan HBsAg positif akan diberikan imunisasi immunoglobulin kurang dari 24 jam setelah lahir bersamaan dengan pemberian HB 0 pada paha yang berbeda, diikuti dengan imunisasi hepatitis B. Lalu pasa usia 2, 3, dan 4 bulan. Saat bayi nanti berusia 9-12 bulan, akan dilakukan tes HBsAg serta titer anti HBs.

"Hepatitis yang bisa tertular melalui ibu dan anak ini harus benar-benar diperhatikan. Seperti pemberian vaksin pada bayi kurang dari 24 jam. Pada ibu pun diberikan anti hepatitis," tutupnya.

(vem/asp/apl)
What's On Fimela