Baru Punya Anak di Usia 30an, 4 Momen Ini Berat Tapi Perlu Disyukuri

Fimela diperbarui 29 Agu 2017, 14:30 WIB

Kehadiran anak dalam pernikahan jelas akan sangat disyukuri. Anak merupakan titipan dari Yang Maha Kuasa yang wajib selalu kita jaga dengan sebaik-baiknya. Meski mungkin ada momen dan saat-saat yang berat tapi segalanya tetap perlu disyukuri.

Pun ketika baru memiliki anak di usia 30an. Ketika mungkin sahabat dan orang-orang terdekat kita memiliki anak di usia 20an, kita baru memiliki anak saat sudah kepala tiga. Mungkin ada yang bilang kalau memiliki anak di usia 30an itu terlambat. Tapi ya itu cuma soal pendapat pribadi saja. Meski ada banyak momen berat yang mungkin dialami, tetap saja ada banyak hal yang wajib disyukuri.

Cibiran Orang Lain Soal Sudah Kelewat Tua
Omongan negatif, cibiran, dan nyinyiran pasti akan selalu ada. Seperti ada yang bilang kalau baru punya anak di usia 30an itu sudah kelewat tua. "Nanti kalau anaknya sudah gede, ibunya sudah kelewat tua." "Wah, kasihan ya kamu sudah nggak punya banyak energi untuk mendampingi dan mengasuh anakmu yang masih kecil." Kalimat-kalimat negatif seperti itu pastinya akan sangat mengganggu. Tapi ya hidup ini kita sendiri yang menjalaninya. Orang lain bisanya cuma mencibir dan ikut campur saja. Nggak perlu terlalu dimasukin ke hati lah, ya.



Energi Sudah Tak Sebanyak Dulu
Kalau nggak menjaga kondisi tubuh dan rajin olahraga, energi tubuh pastinya tak akan lagi sama seperti saat masih usia 20an. Sehingga ketika punya anak di usia 30an, mengasuh dan mendidik anak yang masih kecil butuh perjuangan yang lebih besar. Belum lagi dengan kesibukan dan aktivitas lainnya, sehingga memang wajib untuk bisa menjaga kondisi tubuh dengan baik. Tapi hal ini tetap harus disyukuri karena masih diberi kesempatan untuk memiliki momongan meski usia sudah tak lagi muda.

Membayangkan Nantinya Tidak Bisa Mendampingi Anak Hingga Dewasa
Rasa khawatir seperti ini tampaknya dimiliki oleh ibu-ibu lain sebenarnya. Tapi ketika baru punya anak di usia 20an, rasa cemasnya bisa lebih besar. Bagaimana nanti kalau tidak bisa mendampingi anak hingga dewasa? Bagaimana kalau tubuh sudah sakit-sakitan sementara anak masih butuh pendampingan? Cemas dan khawatir hal yang lumrah sebenarnya. Justru dari sini kita bisa memiliki motivasi untuk bisa menjalani hari-hari yang ada saat ini dengan lebih baik lagi.



Dilema untuk Menambah Momongan atau Tidak
Ketika mungkin teman dan sahabat kita sudah punya 2-3 anak, kita baru memiliki anak di usia 30an. Hal ini bisa jadi dilema sendiri. Dilema untuk membuat rencana bakal menambah momongan atau tidak. Mengingat usia yang juga akan semakin tua, memiliki anak di akhir usia 30an bisa dibilang bakal cukup berisiko. Meski begitu, di sini kita justru harus lebih banyak bersyukur. Bersyukur karena sudah dipercaya mengasuh dan mendidik anak. Kalau memang nantinya akan diberi rezeki anak lagi, ya pastinya akan kita terima dengan ikhlas.

Intinya nggak perlu cemas dan khawatir berlebihan, moms. Setiap momen dan hari-hari yang kita lewati sebagai seorang ibu akan jadi pengalaman yang tak terlupakan. Syukuri setiap detiknya dan tetap berusaha jadi ibu yang baik untuk anak-anak kita.

(vem/nda)