Berawal dari sebuah perusahaan Tannery kulit reptil yang telah berdiri sejak tahun 1985, Cardina merupakan induk perusahaan kulit reptil terbesar di Indonesia. Setelah melalui perjalanan panjang sebagai supllier dan distributor kulit reptil dan barang jadi dari berbagai merek terkenal di Amerika dan Eropa, generasi kedua yang merupakan suami istri, Riza Assegaf dan Fara Shahab, mendirikan brand dengan nama Doris Dorothea.
Dengan misi memperkenalkan merk lokal asal Indonesia ke kancah internasional, Doris Dorothea menggandeng pengrajin lokal yang memang sudah ahli di bidang tersebut.
"Brand ini sendiri hanya menggunakan kulit reptil dengan kualitas terbaik yang telah disahkan oleh Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka Fauna dan Flora Liar (CITES)," ujar Fara saat ditemui di Jakarta.
Dengan misi untuk menunjukkan kualitas membawa nama Indonesia, Doris Dorothea memulainya dengan menjual di pasar internasional Timur Tengah dan Eropa. Biasanya, brand ini mengikuti berbagai pameran dan fashion show untuk luxury brand yang sifatnya private dan hanya dihadiri oleh keluarga kerajaan.
Kini produk Doris Dorothea telah menjadi brand tas kulit exotic yang paling dicari di Timur Tengah. Saat ini pun brand ini sudah bekerja sama dengan banyak multi brand bourique dan departement store di Eropa dan Timur Tengah.
Tidak hanya sukses di Middle East, kali ini tas-tas kulit Doris akan mengembangkan marketnya di Amerika dengan mengikuti ajang New York Fashion Week The First Stage. Mengangkat tema Polymorph yang diambil dari terminologi Yunani yang memiliki arti objek yang memiliki banyak bentuk, seperti bentuk geometrik. Pemilihan warna pun lebih mengarah ke warna-warna metalik.
- Salut! 5 Desainer Indonesia Ini Terpilih ke Panggung New York Fashion Week
- Ladies, Inilah Kedudukan Brand Fashion Lokal di Mata Masyarakat
- Tampil Elegan Dengan Tenun Makassar Bermotif Unik dan Cerah
- 33 Mahasiswa LaSalle Pamerkan Koleksi Busana Bernuansa Kemerdekaan
- Mom Punya Segudang Aktivitas & Ingin Tetap Tampil Cantik? Pakai Batik Ini