Setiap ibu memiliki cara dan pilihan sendiri dalam merawat dan membesarkan anak-anaknya. Seperti yang dilakukan Andini Aisyah Hariadi atau yang akrab disapa Andien ini. Setelah menjadi ibu, ia sering membagikan metode pengasuhan yang diterapkannya pada putranya, Anaku Askara Biru (Kawa) di media sosial. Salah satunya adalah soal metode Baby Led Weaning (BLW).
Ketika Andien mengunggah foto Kawa dan penerapan metode BLW yang dilakukannya, ia mendapat banyak komentar. Ada yang pro, juga pastinya ada yang kontra. Banyak yang malah heboh sendiri. Nah, Moms sebelum ikutan heboh, coba baca lagi deh penjelasan Andien ini.
"Salah satu yang membuat BLW menjadi lebih mudah dijalankan adalah kebiasaan makan bersama. Kebetulan kami hampir selalu melibatkan Kawa dalam setiap kegiatan, termasuk makan. Sehingga ia melihat betul proses orang di sekitarnya memasukkan benda ke mulut, kemudian dikunyah.
Pada dasarnya, bayi makan karena meniru orang dewasa makan. Bukan karena lapar. Karena jika lapar, mereka akan mencari susu ibunya. Mereka belum tahu bahwa konsep makan itu adalah karena lapar. Maka di sini peran orangtua untuk memberikan contoh dan menularkan kebiasaan.
Kawa makan apa yang kami makan. Real food. Food combining. Tentunya dengan menu empat bintang. Kebetulan saya dan Mas Ippe sangat aware terhadap apa yang kami makan. Protein, sayuran, buah, dan karbohidrat kompleks. Kami berdua juga tidak terbiasa mengkonsumsi gula dalam keseharian, dan selalu less salt. Setiap masak di rumah, pakai sea salt. Kalo kebetulan makan di restoran, selalu minta no salt. Tapi bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, dan lainnya tetap kami pakai. Kebiasaan-kebiasaan kami inilah yang membantu proses pengenalan makan ke Kawa.
Makanlah sayur jika ingin anakmu memakan sayur. Makanlah makanan yang sehat, dan bersuka citalah karena itu.
Kegiatan makan bersama dan BLW juga membuat kami lebih mudah memperkenalkan nama-nama makanan, sayuran, juga buah. Kawa mengenal brokoli seperti bentuk brokoli seutuhnya, bukan dihancurkan. Begitupula dengan ayam, tomat, buncis, ubi, dan lainnya. Ia bisa memegang dan mengeksplorasi tekstur dan keunikan dari setiap makanan.
Sekali lagi, semua dibuat sesantai mungkin. Jika mereka memang belum mau, paling makanannya dilempar. Tinggal kita ambil dan kita makan di depannya. Biarkan mereka berproses. Jangan sampai ketegangan orangtualah yang menghambat proses tersebut. Enjoy."
Baca juga: 4 Hal Penting yang Wajib Moms Pahami Soal Baby Led Weaning
"Untuk memulai BLW, bayi harus dalam kondisi sehat dan gizi baik. Makanan yang pertama kali dimakan Kawa adalah labu siam, brokoli, wortel, dan buncis. Semua dikukus. Sampai pada suatu hari ketika saya dan Mas Ippe ikutan kursus privat BLW dengan dokter @ratih_ayu_wulandari .. Kami diperlihatkan chart nutrisi yang tidak lagi bisa dipenuhi hanya dengan ASI saat bayi berusia sekitar setengah tahun. Di peringkat pertama itu zat besi, lalu protein, energi, baru vitamin. Ini membuat kami "engeh" mengapa ati ayam maupun daging banyak diberikan orangtua pada bayi sejak zaman ibu kita dulu. Tapi tidak hanya itu, bisa dicari juga makanan-makanan yang mengandung zat-zat tersebut di atas.
Cara pemberian makanan untuk BLW adalah makanan dipotong sesuai dengan genggaman bayi. Berlaku untuk semua jenis makanan. Jangan takut untuk memberikan makanan tinggi kalori dan kolesterol. Babies need that. ASI itu mengandung kolesterol tinggi, jadi mereka sudah sangat terbiasa. Dan jangan takut untuk memberikan minyak. Bayi butuh minyak untuk memperlancar BAB mereka.
Ingatlah untuk selalu percaya, dan selalu mencontohkan. Bukan menyuruhnya, apalagi memaksa.
Nah, sekali lagi.. Cari cara MPASI yang paling suitable buat kamu yaaa. Cari info sebanyak-banyaknya, timbang, lalu lihat mana yang paling pas di hati. Tadi saya juga baru diberi tahu bahwa ada komunitas @ceritablw di Indonesia. Sungguh menarik penjabaran mereka. Follow them and get inspired!"
"Seru banget sekarang setiap hari bisa ngeliatin Kawa makann. Dari kemarin banyak banget yang nanya ke saya mengenai mpasinya Kawa karena lihat di instastory saya. Dari awal sekali, kami memang sudah merencanakan Baby Led Weaning. Jadi dari awal memperkenalkan, memang makanan padat dalam bentuk aslinya. Buku Baby Led Weaning by Gill Rapley sudah dilahap habis. Banyak teman-teman saya yang sudah melakukan, tapi mungkin banyak juga yang belum tahu. So, here you go.
Sesuai dengan namanya, Baby Led Weaning, yaitu bayi dipercaya untuk memimpin/memegang kendali terhadap proses weaning dengan menggunakan insting dan naluri mereka. Sehingga bayi menentukan sendiri kapan mereka siap makan, apa yang ingin mereka makan, seberapa banyak jumlahnya, bagaimana cara memakan, atau kapan mereka mau berhenti makan. Jadi nggak ada proses nyuapin. Di BLW ini juga, bayi dibebaskan untuk mengenal dan mengeksplorasi tekstur padat, warna, dan rasa.
Filosofi BLW sangat sejalan dengan Gentle Birth dimana bayi menjadi lokomotif, pengambil keputusan. Dan kami melihat BLW yang paling suitable buat kami mengingat mobilitas yang lumayan banget, membuat kami nggak selalu bisa mempersiapkan makanan dari rumah secara proper.
But then again, sama seperti hal lainnya, mpasi ini metodenya ada banyak sekali. Yang paling baik untuk anakmu inshAllah adalah yang dipilih oleh ibunya. Pilih yang paling nyaman untuk kamu ya. Yang penting, sesi makan harus selalu menyenangkan."
Dari penjelasan Andien yang cukup panjang, jelas ia sudah mengumpulkan banyak referensi sebelum menerapkan metode BLW. Memang banyak netizen yang pro dan kontra. Mengingat setiap ibu juga memiliki pandangan sendiri soal metode ini. Yang terpenting adalah selalu mengusahakan yang terbaik dan paling nyaman untuk anak tercinta.
Demi tumbuh kembang buah hati yang sempurna, setiap ibu pastinya akan selalu memberikan yang terbaik. Bukankah begitu, moms?
- Jangan Membentak Saat Si Kecil Suka Memukul, Ketahui Penyebabnya
- Setiap Anak Istimewa, Tunjukkan Perhatianmu dengan Cinta
- Sebagai Orangtua Lakukan Hal Ini untuk Menyambut Hari Pertama Sekolah
- Hari Pertama Sekolah Jangan Lupa Sampaikan 3 Riwayat Si Kecil Mom
- Mom, Berikut Syarat Anak Autis Bersekolah di Sekolah Umum