Kanker serviks (leher rahim) tidak mengenal usia, jabatan, dan pendidikan. Siapa pun bisa terkena keganasannya, termasuk kalangan selebriti.
Public figure terakhir yang kita kenal terkena kanker leher rahim ini adalah Julia Perez (Jupe). Setelah bertarung selama tiga tahun melawan kanker ini, Jupe akhirnya wafat pada 10 Juni 2017 di RS dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
(Baca: Berjuang Keras Lawan Kanker Serviks, Jupe Akhirnya Berpulang)
Jupe meninggalkan pendidikan besar bagi kaum perempuan soal pentingnya pencegahan kanker serviks. Mulai dari krusialnya vaksin Human papillomavirus (HPV), hingga kesadaran cek pap smear secara berkala. Pengetahuan inilah yang kemudian coba diteruskan oleh Ruben Onsu --presenter dan sahabat Jupe yang paling terpukul atas kepergiannya.
Atas pesan terakhir Jupe pulalah, Ruben akhirnya menyanggupi permintaan Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) agar dirinya menjadi Duta #CegahKankerServiks. "Saat acara ini dibicarakan, Jupe sudah bilang sepertinya dia tidak bisa datang. Dia bilang 'Nanti elu aja yang hadir ya, jangan lupa nyebut nama gue,'", cerita Ruben dalam peluncuran kegiatan advokasi publik #CegahKankerServiks di bilangan Jakarta Pusat, Senin, (14/8).
"Saya juga belajar dari istri saya soal kanker serviks. Yang harus peduli soal kanker ini bukan cuma istri tapi suami juga harus support. Kanker serviks bisa dicegah," tambahnya.
Ruben tidak sendiri menjadi Duta #CegahKankerServiks. Bersamanya, ditunjuk pula Wulan Guritno, Sarwendah, dan Prilly Latuconsina. Kesemuanya ditunjuk berdasarkan kategori usia tertentu.
Di mana Wulan Guritno dianggap mewakili kaum ibu yang sudah memiliki anak lebih dari satu, Ruben dan Sarwendah sebagai pasangan muda, dan Prilly sebagai perwakilan kaum muda. Menurut Prilly, gadis seusianya masih belum terlalu peduli dengan penyakit macam ini. Padahal, pencegahan dan pengetahuan soal kanker serviks sejatinya sudah bisa dimulai sejak usia dini.
"Buat aku, menjadi Duta #CegahKankerServiks ini bagus untuk mengingatkan teman-teman aku untuk tidak menyepelekan penyakit karena apa pun bisa terjadi," ujar Prilly yang hari itu nampak manis dengan balutan baju berona tosca dan sepatu heels hitam.
Menurut Dr. Venita, Kepala Bidang Pelayanan Sosial Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta, para duta ini nantinya akan menyebarkan pesan positif mengenai pencegahan kanker serviks. Tujuannya agar semua lapisan usia memiliki pemahaman yang baik soal kanker yang mematikan ini.
"Mereka (para duta) adalah sosok yang positif dan punya fans yang positif. Mereka akan jadi duta yang baik dengan kampanye yang sangat baik," ujar Dr.Venita.
Para Duta #CegahKankerServiks akan mensosialisasikan ragam pengetahuan soal kanker serviks melalui media sosial masing-masing. Cara ini dianggap efektif karena terjangkau dan akan menyentuh semua kalangan dengan mudah. Selain itu diluncurkan pula situs www.cegahkankerserviks.com sebagai kanal penyebaran informasi mengenai kanker serviks yang komprehensif dan terpercaya.
"Melalui website ini, masyarakat dapat dengan mudah mengakses data, fakta, serta penjelasan yang lengkap dan valid mengenai kanker serviks, termasuk upaya preventif primer dan sekunder yang efektif serta penanganannya, yang semuanya telah dipastikan keakuratannya oleh pendukung KICKS yang juga berasal dari kalangan medis," tambah Dr. Venita.
(vem/zzu)