Wanita Ini Maharnya Senilai 500 Ribu, Bukti Cinta Nggak Harus Mewah

Fimela diperbarui 03 Agu 2017, 12:30 WIB

Sejak kisahnya diposting pada tanggal 24 Juli lalu, hingga kini postingan seorang pengguna akun facebook bernama Rika Prasetya telah dibagikan hingga 60.776 kali, dilike sebanyak 126 ribu pengguna facebook lain dan banjir komentar hingga 1,5 ribu komentar. Kira-kira, apa yang membuat postingan Rika menjadi postingan yang viral dan seolah menjadi virus di dunia maya?

Rika baru saja menceritakan kisahnya bahwa cinta yang sesungguhnya adalah menerima pasangan dengan segala kelebihan juga kekurangannya. Mengenai cinta, hidup sederhana tak apa karena baginya itu sudah bisa membuatnya bahagia.

Di akun facebooknya, Rika menceritakan bahwa saat menikah dengan suaminya, saat itu ia masih berusia 19 tahun. Sedangkan sang suami berusia 23 tahun. Suaminya hanya pekerja biasa dengan penghasilan pas-pasan. Suaminya adalah seorang pemuda yang jauh dari kata mapan.



Mengingat kondisi ekonomi suami, Rika pun meminta mahar senilai Rp500 ribu untuk mas kawin pernikahan mereka. "Saat booming mas kawin dengan angka cantik, saya cuma mikir, kasihan suami kalau harus ngucapin nominal mas kawin yang ribet itu pada saat ijab qabul. Dan saya juga nggak mau memberatkan calon suami untuk memenuhi permintaan saya yang macam-macam. Bukan kah rukun menikah hanya ada lima? pengantin pria, pengantin wanita, wali, dua orang saksi (pria) dan ijab qabul," ungkap Rika.

Setelah menikah, Rika pun tidak membebani suami dengan meminta segala sesuatu yang mewah untuknya. Keduanya memutuskan untuk tinggal di rumah kontrakan sederhana, makan seadanya bahkan terkadang sepiring berdua. "Setelah tiga hari menikah, saya tinggal di kontrakan 2 petak. Cukup besar buat saya tinggal berdua dengan suami. Tidur pun hanya beralas kasur tipis karena memang belum punya spring bed. Nggak jadi masalah karena cinta itu nggak harus mewah.



Lucu saja kalau ada yang bilang hari gini mau menikah karena cinta. Perut lapar nggak bisa jadi kenyang karena makan cinta. Kalau menurut saya, nikah itu enaknya susah bareng-bareng, jadi pada saat nanti dikasih senang sama Allah pasti nggak akan melupakan gimana rasanya berjuang dari titik terbawah. Hidup pas-pasan bukan berarti susah juga," ungkap Rika.

Atas postingannya ini, banyak netizen setuju dengan prinsip Rika yang tak menuntut kemewahan dari pasangan. Namun, tidak sedikit pula netizen yang merasa bahwa kisah Rika adalah kisah yang tak perlu dielu-elukan karena kenyataannya sudah ada banyak pasangan yang berjuang membangun mahligai bahtera rumah tangga bahagia dari titik terbawah dan jauh dari kata mewah.



(vem/mim)