Seruan Anti-Pelecehan Seksual, Kursi di Kereta Api Ini Bikin Syok

Fimela diperbarui 16 Jul 2017, 09:15 WIB

Kursi di kereta api di Meksiko ini memiliki bentuk yang sangat unik. Tak hanya unik, sebagian besar dari kita mungkin akan spontan mengernyitkan dahi ketika melihatnya. Dikutip dari laman nytimes.com, sebuah kursi di kereta api ini dilengkapi dengan patung organ intim pria lengkap dengan selangkangan pada bagian bawah juga dada bidang pria sebagai sandaran.

Siapapun yang duduk di kursi tersebut tentunya tak akan merasa nyaman. Mengenai kursi unik dengan bentuk tidak biasa ini sendiri, ini merupakan kursi yang terdapat di salah satu gerbong kereta bawah tanah di kota Meksiko, Meksiko.



Sebuah video yang bertajuk "Esperimento Asiento" atau eksperimen kursi pun dibuat untuk mengetahui bagaimana reaksi orang-orang saat menduduki kursi tersebut. Beragam ekspresi muncul dari penumpang kereta. Beberapa penumpang tertawa, merasa jijik hingga spontan berdiri ketika menduduki kursi tersebut.

Sejak ditayangkan pada tanggal 20 Maret 2017, video ini pun telah viral di dunia maya. Ngomong-ngomong nih ya, kenapa kira-kira dibuat kursi yang unik atau bahkan terbilang nyeleneh tersebut? Rupanya, kursi dibuat sebagai seruan anti-pelecehan seksual khususnya di kota Meksiko. Selama ini, sedikitnya 9 wanita dari 10 wanita mengaku pernah mengalami pelecehan seksual di sana.

Untuk mengurangi pelecehan tersebut, dibuatlah kampanye atau seruan anti-pelecehan seksual. Salah satu seruan tersebut adalah menempatkan kursi berpenis di gerbong kereta api atau di tempat-tempat umum lainnya. Selain seruan ini, sebelumnya juga dilakukan seruan serupa untuk mencegah pelecehan seksual yang bertajuk "Esperimento Pantallas" atau eksperimen layar kaca.

Inilah video seruan anti-pelecehan seksual tersebut.

 

Copyright YouTube.com/Mitsumasa Kiido



Apa itu eksperimen layar kaca? Jadi, eksperimen ini menyediakan kamera tersembunyi yang nantinya menyorot paha dan pantat pria yang menggunakan celana super ketat. Dalam waktu bersamaan, hasil gambar yang telah diambil akan ditampilkan di layar televisi atau layar kaca di tengah stasiun.

Yelis Osman, koordinator program UN Women Meksiko kepada New York Times mengatakan, "Kami menargetkan pria pada tingkat global. Mayoritas program pelecehan atau kekerasan seksual selalu menampilkan wanita. Kami ingin mengubahnya dan menjadikan pria sebagai subjek utama. Kami berpikir bahwa masalah pelecehan dan kekerasan seksual tidak pada wanita saja."

Perlu kita tahu, Meksiko merupakan kota yang menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan sistem transportasi yang kurang ramah untuk kaum hawa setelah Bogota, Kolombia

(vem/mim)