Tidak Ada Pembenaran dari Selingkuh, Saatnya Berhenti Jadi Orang Ketiga

Fimela diperbarui 14 Jul 2017, 15:15 WIB

Ladies, Menjadi pihak ketiga atau selingkuhan dalam sebuah hubungan merupakan hal yang paradoks di masyarakat. Hati mengatakan cinta dan tak mau melepaskan, tapi pikiran terus memikirkan nasib kedepannya yang absurd dan jika diketahui umum, maka hanya cercaan hitam yang diterima. Perselingkuhan adalah konflik yang klise dalam hubungan berumah tangga dan pasangan yang sedang menjalin kasih. Lambat laun menjadi trending topik, akhirnya sudah tak terlalu digubris dan menjadi hal yang biasa saja, wajar dan lumrah.

Kata siapa kamu tidak bisa menghindar menjadi pihak ketiga alias selingkuhan? Jika kamu mau, kamu pasti bisa. Cerita dari pembaca vemale ini mungkin dapat membantumu untuk berhenti berpikir untuk menjadi pihak ketiga. Check this out!

Coba tempatkan posisimu menjadi dirinya yang diselingkuhi

Kamu tahu, bahwa manusia memiliki 2 aspek yaitu jiwa dan raga. Seharusnya kamu dapat sama-sama merasakan luasnya lautan jiwa pada manusia. Bertanyalah pada diri kita sendiri, apa yang kita lakukan selama ini telah melukai hati yang lain? Bagaimana jika kamu diselingkuhi? Percayalah, hukum alam tetap berjalan menurut siklus yang ada dan hukum Tuhan tetap berlaku.

Kamu sama-sama perempuan, bisakah kamu berkorban atas nama sesama perempuan?

Wah, ini tentang belajar membangun rasa solidaritas sesama perempuan. Perempuan lebih tahu kelemahan masing-masing. Jadi, yah sepatutnya yang terjadi untuk seorang perempuan yang tidak menyakiti hati sesama kaumnya. Bukankah saling menghormati perasaan sesama perempuan akan berujung pada indah meskipun kamu yang sakit hati? Yaps ladies, kamu belajar berkorban untuk “menempatkan sesuatu pada tempatnya”.

Dia yang memutuskan selingkuh, sudah pasti dia egois

Jika pasanganmu mencintaimu lahir dan batin bukankah dia tak akan memutuskan untuk menikah dengan perempuan lain? Seorang laki-laki yang baik adalah lelaki yang dapat memimpin dirinya sendiri sebelum dia memutuskan untuk memimpin yang lain. Jaman sekarang, lelaki yang tidak bisa konsisten dan menjaga komitmennya apalagi tidak bisa mengambil keputusan sendiri adalah laki-laki yang menjatuhkan harga dirinya sendiri. Dia tidak bisa memutuskan akan hidup dengan siapa, lalu kamu masih percaya? Jika dia cinta sama kamu, dulu dia kemana saja? Jika kamu memutuskan untuk melanjutkannya, persiapkan kehidupanmu untuk mendengarkan segala kebohongannya. Hmm, tentu kamu tidak ingin bukan?

Pasang keseimbangan antara logika dan perasaan “let’s be smart woman!”

Melupakan dan move on dari orang yang sangat kamu cintai memang sulit. Tapi lebih sulit lagi jika kamu terus terbebani oleh suatu hubungan yang tak jelas kemana akan berujung. Lebih baik, lepaskan sesuatu yang membebanimu dan segeralah membuka lembaran baru. Banyak-banyaklah melakukan hal yang positif dan bermanfaat lalu luangkanlah waktu untuk berkumpul dengan sahabat-sahabat terdekat. Si dia sudah memiliki kehidupannya sendiri dengan keluarga kecilnya. Kamu pun boleh memutuskan untuk menghapus kontaknya dan mengeblok media sosialnya. Pertahankan harga dirimu sebagai seorang perempuan.

Well, demikian 4 cara terhindar menjadi pihak ketiga dalam satu hubungan. Jadi, mulai sekarang tidak ada lagi alasan untuk menjadi ketiga dalam hubungan antara si dia dan pasangannya kan? Kamu berhak untuk bahagia, ladies.

(vem/apl)