Sepertinya tren traveling semakin banyak digemari orang, tak terkecuali gadis yang memiliki akun Reddit bernama Devgal berikut ini. Baru-baru ini foto-foto travelingnya menarik banyak perhatian karena ada yang berbeda dari perjalanannya keliling dunia.
Setelah menyelesaikan kuliahnya di sebuah perguruan tinggi, ia memutuskan berkeliling Eropa selama empat minggu lebih. Seperti layaknya traveller, ia mendokumentasikan foto di setiap tempat yang ia kunjungi.
Tapi yang membuatnya unik, ia menggunakan kakinya untuk menuliskan tempat yang saat itu ia kunjungi. Bukan kaki sungguhan, gadis ini menggunakan kaki pasangan miliknya dan menjadikan kakinya itu papan menuliskannya nama tempat yang ia kunjungi.
Menurutnya, Devgal mengalami penyakit tulang bawaan semasa kecil sehingga kaki kanannya tak bisa digunakan. Ketika usianya 4 tahun, kakinya diamputasi dan akhirnya ia harus memakai kaki prostetik untuk membuatnya bisa beraktivitas seperti biasa.
Mengalami kondisi yang sulit, tak membuatnya lantas menyerah dan menyalahkan keadaan. Sebaliknya, ia memutuskan menikmati hidupnya dan traveling ke berbagai tempat. Di setiap tempat, ia akan menuliskan nama kotanya di kaki itu dengan kapur warna-warni. Dalam hampir semua fotonya, ia selalu mengikutsertakan “chalkboard leg” miliknya tersebut.
Tidak ada yang perlu disesalkan dan membuatnya malu hanya karena berkaki satu. Seperti orang normal lainnya, ia pun juga bisa jalan-jalan traveling ke berbagai tempat tanpa mengalami kesulitan. Inilah yang ingin disampaikan Devgal.
Foto-foto Devgal ini menginspirasi banyak orang. Bukannya merasa lemah dan kekurangan ia ingin setiap orang juga bisa mencintai dirinya apa adanya. Karena bahagia itu kita sendiri yang tentukan kan?
- Oplas Agar Mirip Karakter Anime, Pemuda Ini Tuai Kritikan Netizen
- Perusahaan di Jepang Ini Larang Pegawai Duduk Saat Bekerja
- Diajak Selfie Pas Mau Lahiran, Wanita Ini Justru Merasa Tertolong
- Kenalkan Kina Shen, Gadis Super Cantik yang Mirip Boneka Hidup
- Jadi Pemenang Kontes Bokong Terindah Gadis Ini Justru Dilema