48 Tahun Menanam Pohon, Kisah Tukang Becak Ini Menyentuh Hati

Fimela diperbarui 07 Jul 2017, 14:24 WIB

Namanya Abdul Samad Sheikh. Ia merupakan seorang pria yang telah berusia 60 tahun asal Bangladesh. Sejak beliau berusia 12 tahun, beliau telah membiasakan diri untuk berbuat kebaikan dan menjaga lingkungan sekitarnya agar senantiasa sehat juga terlindungi.

Selama 48 tahun terakhir, kakek Samad telah menanam pohon setidaknya satu batang setiap harinya. Itu berarti, sejauh ini kakek Samad telah menanam pohon sedikitnya sebanyak 17.500 pohon. Angka yang tidak kecil.

Menariknya, kakek Samad tak pernah meminta bantuan orang lain untuk melakukan aksi baiknya ini. Dikutip dari laman odditycentral.com, beliau bahkan tak pernah menginginkan imbalan apa-apa dari aksinya. Ini semua tulus dilakukan karena beliau tak ingin lingkungannya tercemar.



Dalam sehari, kakek Samad yang bekerja sebagai seorang tukang becak hanya bisa mengantongi penghasilan sebesar 1,25 dollar atau setara dengan Rp15 ribu rupiah. Penghasilan yang dinilai sangat pas-pasan bahkan kurang untuk membeli lauk ikan buat keluarganya. Tapi, kakek Samad rupanya selalu bisa menyisihkan sebagian uang tersebut untuk membeli satu batang bibit pohon dari Pusat Hortikultura Faridpur setiap harinya.



"Sepanjang malam aku tak bisa tidur jika belum menanam pohon. Aku sudah melakukannya sejak usiaku masih 12 tahun. Sebagian pohon aku tanam di lahan pertanian pemerintah, sebagian lagi aku tanam di tepi jalan sehingga tidak akan ada orang yang berani menebangnya suatu saat nanti. Aku menyirami setiap pohon yang aku tanam, Aku mencintai semua makhluk hidup, tanaman terutama pepohonan. Keberadaan mereka akan menjaga dan melindungi bumi ini," ungkap kakek Samad.

Saat ini, Samad tinggal bersama keempat anaknya dan seorang istrinya di rumah sederhana di atas tanah milik kantor wakil deputi Faridpur, Bangladesh. Kehidupan mereka jauh dari kata layak tetapi mereka tak pernah mengeluh. Jorna, istri Samad mengatakan bahwa ia sering menegurnya agar tidak menanam pohon. Tapi, karena kecintaan dan kepedulian Samad yang besar terhadap lingkungan, ia selalu menghiraukan larangan sang istri.



"Aku sering menegurnya agar tidak menanam pohon. Tapi ia selalu mengabaikannya. Kecintaannya terhadap pohon dan kepeduliannya pada lingkungan begitu besar. Ia pria yang baik. Dan aku tak pernah bisa menahannya untuk terus berbuat baik," ungkap Jorna.

Apa yang dilakukan Samad sangatlah menginspirasi. Beliau membuktikan bahwa berbuat baik untuk lingkungan dan alam bisa dilakukan oleh siapa saja asal memiliki niat dan tekad yang kuat.




(vem/mim)
What's On Fimela