Judul: Minder... Done That! It's Ok Nggak Pede
Penulis: Aline Adita, Intan Erlita, Nadia Mulya, dan Rahmah Umayya
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama, 2017
Blurb:
Minder bukanlah penyakit terminal ataupun karakter diri. Minder adalah suatu kondisi yang bisa diubah! Kami berempat pun sempat bergelut dengan rasa minder. Dahulu kami pernah gagu, menangis, atau melakukan kesalahan yang kian mengikis rasa percaya diri. Siapa sangka kini Aline bisa beraksi di fashion show, Intan menjadi narasumber, Nadia memandu acara live, dan Rahmah memberikan kelas public speaking.
Semua orang pasti pernah mengalami momen minder. It’s OK nggak pede. Yang penting kita memutuskan mau berubah dan meng-upgrade diri. Jadi, kalau ada yang bertanya “pernah minder?” bisa menjawab “been there, done that.” Dulu pernah, sekarang nggak lagi.
Melalui buku ini, kami berempat berbagi kisah paling pribadi kami, dan proses menemukan potensi diri hingga kiat-kiat mendongkrak rasa percaya diri sampai bisa menjadi sosok seperti sekarang. Jangan lagi fokus pada kekurangan. Kamu memiliki kelebihan yang perlu dipoles agar berani meraih kesuksesan.
***
Ladies, pernah nggak kamu merasa minder? Minder dan nggak percaya diri sering membuat kita rendah diri. Bahkan rasanya ingin sembunyi dan menjauh dari orang-orang. Banyak yang bilang kalau minder itu hal yang buruk. Tapi disadari atau tidak, rasa minder justru bisa jadi lecutan untuk memperbaiki diri dan sukses dengan cara yang kita sukai.
Seperti kisah empat perempuan inspiratif ini. Aline Adita, Intan Erlita, Nadia Mulya, dan Rahmah Umayya, mereka saat ini memang dikenal sebagai wanita yang sukses dan cemerlang. Namun, siapa sangka kalau dulunya mereka juga punya rasa minder. Sebelum bisa bersinar terang sekarang, dulunya mereka punya kisah yang membuat mereka nggak percaya diri dan sempat terpuruk.
Ternyata seorang Aline Adita dulunya pernah jadi anak yang nggak percaya diri dan lebih suka ngomong sama tembok. Intan Erlita yang cantik dulu malah pernah minder dengan tinggi tubuhnya yang di atas rata-rata teman sebayanya. Nadia Mulya pernah hilang rasa percaya dirinya karena berat badannya yang sulit turun setelah melahirkan dan khawatir tak bisa kembali ke dunia hiburan. Dan Rahmah Umayya yang kini dikenal sebagai MC dan presenter kondang pernah nggak percaya diri dan takut menyanyikan lagu Balonku di depan umum. Masing-masing dari mereka punya kisah pahitnya sendiri sebelum bisa menapaki tangga kesuksesannya sekarang.
Membaca buku ini benar-benar sangat membuka mata. Ternyata minder nggak selalu buruk. Minder bukan hal yang selalu negatif. Justru dari minder, ada motivasi dan dorongan untuk membuka berbagai pintu. Keempat perempuan inspiratif itu pun di tengah krisis rasa percaya dirinya justru berusaha untuk nyemplung ke berbagai bidang baru. Meski nggak langsung berhasil dan sukses di usaha pertama, tapi semua pengalaman yang mereka dapat jadi pelajaran yang berharga.
Oh ya, buku ini juga dilengkapi dengan tips-tips seru yang bisa dicoba untuk mengelola dan mengatasi rasa minder. Di sini nih yang paling oke. Kita nggak diajak untuk menolak atau mengutuk rasa minder, tapi diarahkan untuk mengambil langkah-langkah yang lebih positif lagi.
Ada banyak penjelasan menarik yang bisa ditemukan di buku ini. Seperti soal benar nggak sih orang yang minder itu tingkat suksesnya justru lebih tinggi daripada yang over-pede? Bagaimana menghadapi peer pressure yang bikin depresi? Pokoknya buku ini pas banget buat kamu yang pernah minder atau sekarang lagi mengalami krisis percaya diri. Seperti judulnya, it's ok nggak pede karena yang penting kemudian adalah langkah-langkah yang kita ambil untuk mengatasinya. Dengan bahasa yang ringan, buku ini cocok dibaca oleh perempuan Indonesia dari berbagai usia.
- Vemale's Review: Novel ''Loving You'' - RuDee
- [Vemale's Review] Novel ''Curriculum Vitae'' - Benny Arnas
- [Vemale's Review] The Return of the Young Prince - A.G. Roemmers
- [Vemale's Review] Buku ''Rahasia DNA'' Karya Kazuo Murakami
- [Vemale's Review] Buku ''Love is...'' Karya Puuung
(vem/nda)