Kalau Kamu Tulus Memaafkan, Berhentilah Mengungkit Kesalahannya

Fimela diperbarui 17 Jun 2017, 09:30 WIB

Memaafkan bisa jadi perkara yang begitu berat dan sulit dilakukan kalau tidak datang dari hati. Apalagi kalau masalahnya berkaitan dengan seseorang yang telah melakukan kesalahan besar pada kita, rasanya sulit untuk bisa benar-benar melupakan kesalahannya. Tapi kalau terus menyimpan dendam, tanpa memaafkan, pada akhirnya malah akan menyiksa diri sendiri.

Kita semua akan selalu belajar untuk bisa memaafkan. Memang tak serta merta bisa langsung rela dan ikhlas memaafkan seseorang, tapi pastinya akan ada kebaikan tersendiri yang bisa kita dapat begitu memiliki keberanian dan kemampuan untuk memaafkan. Dan salah satu tanda kita telah tulus memaafkan seseorang adalah kita tak lagi mengungkit-ungkit kesalahannya.

Memaafkan Memang Butuh Kekuatan dan Keberanian
Nggak semua orang bisa memaafkan dengan mudah. Biasanya masih ada perasaan dongkol dan nggak terima ketika mencoba memaafkan seseorang. Tapi kalau kita menuruti ego sendiri tak mau memaafkan kesalahan orang lain, sampai kapan pun juga kita tak akan bisa hidup lebih tenang. Terus dihantui perasaan ingin balas dendam yang malah merugikan diri sendiri.



Setiap Orang Pernah Berbuat Salah, Termasuk Diri Sendiri Kita Juga
Siapa sih yang nggak pernah berbuat salah? Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, termasuk diri kita sendiri juga. Setidaknya dengan belajar memaafkan, nanti ketika kita berbuat salah pada orang lain kita bisa dimaafkan dengan mudah. Anggap saja dengan meringankan beban orang lain, beban kita nantinya juga akan terasa lebih ringan.



Tuluslah Memaafkan, Biar Nggak Capek Terus Mengingat Kesalahannya
Salah satu tolak ukur tulusnya memaafkan adalah ketika kita sudah berhenti dan tak lagi mengingat kesalahannya. Kalau masih saja mengungkit-ungkit kesalahannya, kita belum benar-benar ikhlas melepas semua kesalahan yang pernah dilakukannya. Apakah akan langsung terasa mudah pada awalnya? Hm, mungkin tidak mudah. Tapi seiring waktu berjalan, kita akan sadar kalau hanya dengan memaafkan hidup akan terasa lebih membahagiakan.



Tak semua kesalahan disengaja. Tak semua perilaku buruk dilakukan dengan niat yang benar-benar disengaja. Sebagai manusia, kita memiliki banyak keterbatasan. Kalau Sang Pemilik Semesta bisa selalu menerima maaf hamba-Nya, apalah kita yang cuma manusia biasa. Jangan sampai kesombongan membuat kita merasa sok paling sempurna.

Ladies, yuk saling memaafkan kesalahan satu sama lain. Kita pun akan terus sama-sama belajar melakukan yang terbaik di hidup kita masing-masing.




(vem/nda)
What's On Fimela