Meski Tunarungu, Anak Ini Semangat Belajar Agama & Al Quran

Fimela diperbarui 16 Jun 2017, 12:35 WIB

Selama ada niat kuat dari dalam hati, tidak ada yang tidak mungkin untuk melakukan yang terbaik. Bahkan, segala keterbatasan fisik bisa diatasi dengan sangat baik ketika niat dari dalam hati telah mantap. Ini juga yang dilakukan oleh puluhan anak-anak disabilitas di Sekolah Luar Biasa (SLB) B Pawestri Desa Jati, Kecamatan Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah.

Walau diselimuti dengan segala keterbatasan fisik, anak-anak ini memiliki semangat kuat untuk belajar agama, membaca, menulis dan memaknai isi Al Quran. Dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak ini juga senantiasa menjalankan kewajiban beragama dengan baik. Mulai dari shalat, zakat, bersedekah hingga menghafal doa dan sebagainya.

Dikutip dari laman merdeka.com, untuk anak-anak penyandang tunarungu, sekolah ini mengadakan Pesantren Kilat atau Pondok Ramadan. Menariknya, meski anak-anak menyandang tunarungu dan tidak seperti anak-anak pada umumnya, anak-anak ini memiliki semangat mengaji yang mengesankan. Mereka juga memiliki semangat belajar yang bikin kagum.



Putut Kus Darwanto, Kepala SLB Pawestri mengatakan, "Ada 38 siswa dan 15 guru di sini. Kalau biasanya di tempat lain sering disebut Pesantren Kilat. Tapi kalau di sini, ini kami menyebutnya Pondok Ramadan SLB B Pawestri, Jateng Karanganyar."

Tak hanya belajar membaca Al-quran, di hari-hari tertentu mereka juga diajak berbagi takjil dan melakukan berbagai kegiatan mulia lainnya. Anak-anak tampak sangat antusias untuk mengikuti serangkaian kegiatan. Walau belajar Al-Quran cukup sulit, anak-anak serta para guru yang ada memiliki semangat dan rasa percaya diri yang luar biasa mengagumkan.

"Metode yang kita gunakan ini adalah metode bibir atau percakapan. Setiap siswa harus bisa membaca bibir lawan bicara atau gurunya. Karena tidak semua orang mampu menggunakan bahasa isyarat, anak-anak yang sudah mahir kami minta mengajari anak-anak yang belum bisa. Biasanya, kakak kelas yang akan mengajari adik kelasnya. Didampingi guru, diharapkan mereka juga bisa semakin percaya diri," ungkap Putut.

Bagaimana pun kondisi kalian, tetap semangat untuk melakukan segala kebaikan ya. Terus semangat nak, percayalah bahwa Tuhan akan senantiasa menyertai kalian.



(vem/mim)