Ikhlas Itu Saat Kita Berhenti Memaksa Menghapus Setiap Kenangan

Fimela diperbarui 14 Jun 2017, 12:40 WIB

Belajar untuk ikhlas seringkali jadi hal tersulit untuk dilakukan dalam hidup. Saat menghadapi masalah, baru mengalami kehilangan, atau menghadapi kenyataan yang jauh dari harapan, kita perlu belajar ikhlas. Cuma kadang kita masih bingung ikhlas itu yang bagaimana, sih?

Ada banyak sekali definisi dan arti yang menjelaskan soal ikhlas. Salah satunya adalah bahwa ikhlas itu saat kita sudah tak lagi memaksakan diri untuk menghapus semua kenangan dan semua yang sudah berlalu. Tak lagi memaksa untuk memutar ulang waktu, tapi belajar untuk menerima semua ketetapan-Nya dengan hati yang lapang.

Menerima Kenyataan Jadi Langkah Pertama untuk Berdamai dengan Semua

Mungkin saat ini kamu sedang mengalami masalah dengan seseorang. Kamu sudah menjelaskan yang sebenar-benarnya padanya. Tapi dia masih saja keras kepala dan membuatmu terluka. Sulit rasanya untuk ikhlas menerima luka yang ditorehkan olehnya. Namun, langkah pertama untuk berdamai dengan semua adalah menerima kenyataan tersebut dengan hati yang lebih kuat.

Semakin Memaksakan Diri, Semakin Tak Tenang Hati Ini

Kalau kamu terus-menerus memikirkan hal-hal yang semestinya tidak terjadi di masa lalu, kamu akan makin tidak tenang. Apalagi kalau kamu memaksakan diri untuk menghapus semua hal yang pernah terjadi dalam hidupmu, maka akan makin sulit rasanya untuk melangkah ke depan dengan kaki yang lebih ringan. Disadari atau tidak, rasa ikhlas itu ditandai dengan tak lagi berusaha memaksakan diri melawan kenyataan.

Allah Tahu Segala yang Kamu Rasakan, Pasrahkan Semua Pada-Nya

Rasa ikhlas tertinggi adalah ketika kamu bisa mempasrahkan semua pada-Nya setelah kamu berusaha keras mencoba berbagai cara untuk kembali kuat. Hidup cuma sekali, jangan sampai disia-siakan dengan terus meratapi semuanya. Kalau kamu cemas berlebihan, hatimu akan terasa sesak. Saatnya untuk bersujud dan berdoa untuk diberi kekuatan yang lebih besar dari Sang Maha Kuasa.

Semua yang terjadi akan sulit untuk dihapus dalam ingatan. Semua kenangan pun akan selalu tersimpan. Memaksakan diri untuk menghapus atau menghilangkannya akan membuat diri makin tersiksa. Meski awalnya sulit, cobalah untuk melepaskan, merelakan, dan berdamai dengan semua hal yang terjadi dalam hidup.

Tugas kita sekarang adalah membuat hidup yang lebih baik. Mengisinya dengan hal-hal yang lebih positif. Memaksimalkan setiap waktu dan kesempatan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat dan mendatangkan bahagia bersama.

(vem/nda)
What's On Fimela