Meninggal di Pelukan Jenazah Ibu, Kisah Anak Ini Sungguh Pedih

Fimela diperbarui 14 Jun 2017, 11:54 WIB

Setiap anak pada dasarnya terlahir berbeda antara satu dengan lainnya. Ada beberapa anak yang sangat beruntung karena terlahir di keluarga yang sangat mencintainya, terlahir di keluarga yang mampu mencukupi segala kebutuhan dan terlahir dalam kondisi yang sangat normal atau bahkan nyaris sempurna. Tapi, beberapa anak lainnya harus berlapang dada karena ia terlahir cukup berbeda serta diselimuti kekurangan.

Seorang anak bernama Chadrack Mbala Mulo merupakan salah satu anak yang mungkin saja kurang beruntung dan hidupnya harus berakhir tragis di usianya yang masih sangat belia. Dikutip dari laman thesun.co.uk, beberapa waktu yang lalu Mulo ditemukan telah meninggal dunia di rumahnya dengan posisi sedang memeluk jenazah sang ibunda.



Dokter yang melakukan autopsi terhadap jenazah Mulo mengungkapkan bahwa ia mengalami kelaparan dan dehidrasi sedikitnya selama dua minggu setelah kematian sang bunda. Sedangkan bunda Mulo yakni Chris diketahui meninggal dunia karena serangan epilepsi mendadak.

Lantas, bagaimana bisa Mulo meninggal dunia karena kelaparan? Apakah ia tidak mencari bantuan ke tetangga atau sekitarnya? Mengenai Mulo, ia adalah salah seorang anak yang terlahir dengan kondisi autisme. Autisme inilah yang membuatnya kesulitan melakukan interaksi sosial dengan orang lain. Ia juga mengalami kesulitan berbicara dan hanya dekat dengan sang bunda.

Diperkirakan, Mulo tak bisa mencari bantuan atau pun menghidupi dirinya sendiri tanpa sang bunda. Ia pun akhirnya meninggal dunia di rumahnya di Hackney, London Timur akibat malnutrisi dan dehidrasi.



Kematian anak dan ibu ini sendiri diketahui setelah tiga hari kematian Mulo oleh pengajar dari sekolah Mulo mendatangi rumah mereka. "Mulo kesulitan belajar dan bicara. Ketika ibunya meninggal tiba-tiba, ia tak bisa melakukan apa-apa. Anak 4 tahun tersebut tak bisa menghidupi dirinya sendiri. Jasadnya ditemukan di dalam rumah sedang memeluk jenazah ibunya. Ini sangat menyedihkan," ungkap pengajar dari sekolah Mulo.

Tetangga Mulo yang mengetahui hal ini pun merasa sangat sedih dan menyesal karena ia tak mengetahui meninggalnya Chris sejak jauh-jauh hari. Orang tersebut mengatakan, "Sangat menyedihkan dan menyayat hati. Hal ini menghantuiku sekali. Membuatku sangat menyesal. Harusnya aku bisa menolong anak itu. Dia kehausan, kelaparan dan akhirnya meninggal. Ia meninggal bukan karena hal lainnya. Ini benar-benar membuatku sedih dan menyesal."





(vem/mim)
What's On Fimela