Menjelang hari pernikahan bersama kekasih pujaan hati adalah momen yang cukup mendebarkan namun tetap harus dinikmati dengan santai, nyaman dan tenang. Bagi sebagian besar calon pengantin, hari-hari menuju hari pernikahan adalah hari-hari yang tak hanya mendebarkan saja tetapi juga bikin bahagia dan berbunga-bunga.
Hari-hari ini juga menjadi hari yang super sibuk untuk menyiapkan akad maupun pesta pernikahan. Namun, kebahagiaan yang menggebu-gebu di dalam hati menuju hari bahagia tidak semuanya berakhir bahagia. Seperti yang dialami oleh seorang wanita bernama Chataria Wiedyawati (30) atau yang akrab di sapa wiwit.
Pamit Pulang ke Yogyakarta Untuk Pre-Wedding
Gadis asal Yogyakarta sekaligus alumnus Magister Manajemen UGM ini ditemukan meninggal dunia secara tragis di kawasan Jalan Sukabangun II, Kelurahan Sukajaya, Sukaeami, Palembang pada pertengahan bulan lalu (11/05). Sebelum ditemukan meninggal, gadis cantik ini berpamitan hendak terbang ke Yogyakarta dan melakukan pemotretan pre-wedding bersama kekasihnya Martinus Asworo (33).
"Menurut rencana, Mbak Wiwit akan ke Yogyakarta untuk pemotretan pre-wedding di tiga tempat pada Minggu. Rencananya akan foto di Tamansari, Tebing Breksi dan terakhir di pantai. Semua sudah direncanakan matang oleh Mbak Wiwit. Karena Mbak Wiwit saking gembiranya mempersiapkan pernikahannya yang akan digelar September mendatang," ungkap Alvian, salah seorang anggota keluarga.
Dikutip dari laman merdeka.com, Wiwit juga meminta keluarganya yang ada di Yogyakarta untuk menjemputnya di bandara Adisutjipto Yogyakarta pada Minggu (10/05) sekitar pukul 10.00 WIB. Tapi, hingga malam keluarga menanti kedatangannya bersama kekasih, Wiwit tak kunjung datang. Pihak keluarga sudah mencoba menghubungi nomor telepon Wiwit maupun kekasih, tapi kedua nomor tak bisa dihubungi.
"Mbak Wiwit sempat meminta saya menjemputnya di bandara jam 10 pagi. Saya tunggu sampai siang kok tidak ada kabar. Padahal saya sudah di bandara. Nomor Mbak Wiwit saya hubungi tidak aktif. Sedangkan nomor calon suaminya juga tidak aktif," ujar Alvian.
Wiwit Tak Pernah Pulang & Justru Meninggal Dunia
Hari Senin, pihak keluarga mengecek ke Bandara dan mencari tahu apakah Wiwit serta kekasih ada jadwal terbang ke Yogyakarta. Di sini, pihak keluarga tahu bahwa anak gadisnya tersebut tidak tercatat akan melakukan penerbangan ke Yogyakarta.
Keluarga akhirnya tahu bahwa Wiwit telah meninggal setelah keluarga mengecek hasil autopsi jenazah Wiwit di RS Bhayangkara Palembang. Rabu (17/05) Jenazah pun diterbangkan ke Yogyakarta. Sehari kemudian, jenazah Wiwit dimakamkan di Pemakaman Umum Ngrau, Suryodiningratan.
Saat pemakaman berlangsung, Alvian menceritakan bahwa segala keperluan pre-wedding Wiwit dikubur bersama jenazahnya. Perlengkapan itu mulai dari gaun, balon warna merah dan emas masing-masing lima buah juga softlans.
Persiapakan Pre-Wedding & Nikahan Dilakukan Secara Matang Oleh Wiwit
"Semua sudah dipersiapkan sematang-matangnya oleh Mbak Wiwit. Mbak Wiwit sangat antusias akan melakukan pre-wedding. Gaun sudah dikirimkan sejak Kamis ke saya agar dicuci, disetrika dan diberi pewangi.
Sedangkan softlens dan balon sudah saya belikan sesuai pesanan Mbak Wiwit. Buket bunga awalnya akan bertuliskan Marry Me tetapi kemudian diganti jadi I Love U dan saya juga yang memesankan atas permintaan Mbak Wiwit," tambah Alvian.
Menjelang hari bahagianya di bulan September nanti, Wiwit telah mempersiapkan segalanya dengan baik. Beberapa kabar yang ada menyebutkan bahwa biaya pernikahannya dengan Asworo juga disiapkan olehnya.
Pembunuh Wiwit Adalah Kekasihnya Sendiri
Mengenai kematian Wiwit ini sendiri, dugaan awal bahwa pembunuhnya adalah kekasihnya sendiri yakni Asworo. Dugaan semakin kuat karena selepas ditemukannya jenazah Wiwit, Asworo menghilang dan tiada kabar. Telepon genggam dan isi atm milik Wiwit pun dikabarkan raib.
Setelah satu bulan melakukan pencarian juga pengintaian, 12 Juni 2017 Asworo berhasil ditangkap di rumah kosnya di Lampung oleh gabungan Polda Sumsel dan Polda Lampung. Asworo diketahui sebagai pelaku tunggal dalam kasus pembunuhan ini.
Atas penangkapan Asworo, pihak keluarga dan kepolisian berharap menemukan titik terang atas motif pembunuhan. Pihak keluarga berharap bahwa Asworo diganjar dengan hukuman yang setimpal atas apa yang dilakukannya. Alvian mengatakan, "Kami pihak keluarga merasa sangat lega dan senang atas penangkapan ini. Sehingga memang pelaku betul-betul bisa dihukum yang setimpal dengan perbuatannya."
- Pamit Bertemu Kenalan di Sosmed, Remaja Ditemukan Meninggal Dunia
- Kisah Menyayat Hati Ibu yang Kehilangan 3 Anaknya Karena Dibunuh
- Suka Pasang Foto Seksi di Medsos, Wanita Ini Kehilangan Nyawa
- Tragis: Mencintai Gadis yang Sama, Remaja Ini Tega Bunuh Kakak
- Tak Mau Jadi Ayah, Pria Ini Bakar Pacarnya Yang Mengandung
(vem/mim)