Puasa Tapi Gampang Marah? Ini 7 Tanda Kesehatan Jadi Bermasalah

Fimela diperbarui 03 Jun 2017, 12:10 WIB

Saat puasa, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah menahan amarah. Meski memang wajar dirasakan setiap manusia, tapi amarah adalah bentuk emosi negatif yang bisa menghancurkan dan tidak baik dipelihara.

1. Hipertensi
Tekanan darah akan meningkat, nafas jadi tak teratur sehingga detak jantung pun menjadi cepat. Dalam jangka waktu panjang, tekanan darah tinggi juga akan memicu penyakit jantung.

2. Tingkatkan risiko penyakit jantung
Semakin tingginya tekanan darah, akan semakin besar risiko serangan jantung. Tak heran kan mengapa orang pemarah biasanya lebih sering sakit-sakitan? Sebuah penelitian bahkan menemukan bahwa orang yang gampang marah dua kali lipat lebih berisiko mengalami jantung koroner dan stroke dibanding yang tak mudah marah.

3. Melemahkan imunitas tubuh
Marah termasuk emosi negatif dan para peneliti Harvard University menemukan bahwa marah dapat menurunkan kadar antibodi imunoglobulin A yang mampu menangkal infeksi.

4. Mudah lelah
Saat marah, sebenarnya kamu sedang menguras energi. Marah membuang banyak energi dan tekanan batin sehingga kamu mudah lelah. Mungkin hal ini juga yang membuat marah sebaiknya tidak dilakukan saat puasa, karena kamu hanya akan buang-buang energi untuk hal yang tidak begitu penting.

5. Penyakit paru-paru
Meski tak merokok dan tak punya riwayat penyakit paru-paru? Nyatanya, penelitian dari Harvard University menemukan bahwa orang yang suka marah punya kesehatan paru-paru yang rendah sehingga memicu masalah terkait kesehatan paru-paru.

6. Depresi
Mudah stres dan bahkan memicu depresi. Berbagai penelitian telah membuktikannya dan lemahnya hormon kebahagiaan jadi salah satu pemicunya. Hormon stres lebih tinggi sehingga membuat banyak orang yang mudah marah mengembangkan penyakit depresi.

7. Memperpendek umur
Gampang stres dan kurang bahagia? Orang pasti tak akan panjang umur dengan hidup seperti ini karena secara perlahan batin dan mentalnya tersakiti. Penelitian University of Michigan menemukan bahwa orang pemarah punya harapan hidup lebih pendek dibanding orang sabar atau yang mampu mengendalikan amarah.

Bukan hanya sekian masalah fisik, secara rasional atau pikiran pun, kemarahan juga merugikan, apalagi di saat kamu ingin mengambil keputusan. Orang cenderung salah mengambil keputusan dan kehilangan fokus karena tidak mampu melihat masalah dari perspektif yang jelas. Pada akhirnya penyesalan lah yang ia dapat.

Jadi, alangkah baiknya jika di bulan Ramadan ini kamu bisa lebih baik mengendalikan amarah agar kesehatan juga terjaga dan hati juga lebih tenang ya ladies.

(vem/feb)
What's On Fimela