Saat Puasa, Mengelola Emosi Bisa Lebih Sulit dari Menahan Lapar?

Fimela diperbarui 02 Jun 2017, 14:20 WIB

Hai Ladies, gimana puasanya? Masih lancar dong, ya. Puasa pada dasarnya bukan cuma soal menahan haus dan lapar. Nggak cuma soal perubahan pola makan sehari-hari. Lebih dari itu, puasa juga soal berlatih mengendalikan diri dan mengelola emosi.

Dan seringkali justru mengelola emosi itu jauh lebih sulit daripada menahan lapar. Kalau lagi lapar, kita bisa coba mengalihkan perhatian kita ke kesibukan atau aktivitas lainnya. Mungkin bisa dengan coba istirahat tidur atau mengerjakan sesuatu yang membuat kita tak lagi memikirkan perut yang mulai keroncongan.

Tapi kalau sudah inginnya marah-marah, menahan diri untuk tidak "meledak" itu butuh perjuangan besar. Apalagi kalau marah kita disebabkan karena orang lain yang cari gara-gara ke kita, duh mau berusaha sabar dan berdiam diri itu kok susah ya? Di sinilah, kadang ujian terberat puasa itu bukan soal menahan haus dan lapar saja, melainkan mengendalikan ego dan emosi pribadi.

Yang Tersulit Memang Mengalahkan Diri Sendiri

Berpuasa tak ubahnya berusaha untuk mengendalikan diri sendiri. Berupaya untuk menghilangkan hal-hal negatif yang kita rasakan. Puasa merupakan momen untuk menguji seberapa besar kekuatan dan keberanian kita untuk memperbaiki diri. Kesabaran diuji. Kemampuan mengendalikan amarah juga kembali diukur.

Jangan Sampai Kebanyakan Marah Membuatmu Lupa Diri

Sekalinya kita "meledak" dan marah-marah, bisa jadi yang kita rasa hanyalah sebentuk penyesalan. Kita menyesal kenapa harus menyakiti hati orang lain, kenapa harus menghabiskan energi untuk melampiaskan emosi? Padahal kalau bisa dipikirkan baik-baik dengan kepala jernih, pastinya ada alternatif lain yang bisa dipilih untuk menyelesaikan masalah tanpa harus marah-marah.

Mengelola Emosi Itu Butuh Kesabaran dan Keikhlasan

Mengelola emosi memang harus super sabar. Nggak bisa sembrono atau seenaknya sendiri. Selain itu juga butuh keikhlasan. Kalau hati nggak ikhlas, mau mengendalikan emosi pastinya akan terasa sangat berat. Saat puasa, di tengah kondisi lapar dan haus, kadang kita lupa kalau justru di sini kita bisa mengendalikan pikiran dengan lebih terarah. Puasa mengajarkan kita untuk lebih ikhlas menghabiskan setiap detik waktunya dengan cara yang lebih bermanfaat hingga waktu berbuka tiba.

Mengelola emosi saat puasa memang bisa terasa lebih sulit dan penuh perjuangan dibandingkan menahan lapar dan haus. Dan waktu satu bulan ini waktu yang tepat untuk kembali latihan mengendalikan diri. Memperbaiki diri jadi pribadi yang lebih baik lagi.

Kalau kamu sendiri bagaimana, Ladies? Apa godaan dan ujian terberat selama puasa?

(vem/nda)