Kala itu usia Rasulullah Muhammad SAW 40 tahun. Usia yang dinilai telah matang oleh Allah untuk Muhammad mengemban tugas mulia sebagai utusanNya dan menjadi penerang bagi alam semesta. Saat itu ia sedang berkhalwat di Gua Hira, lalu ia didatangi oleh malaikat Jibril dan mendapatkan wahyu pertamanya. Sejak tiga tahun terakhir sebelum diturunkannya wahyu pertama untuknya yakni surat Al-Alaq ayat satu sampai lima, utusan Allah yang juga dijuluki sebagai Al-Amin tersebut memang rajin mendatangi Gua Hira untuk berkhalwat (menyendiri) dan bertafakur (merenung).
Gua Hira sendiri terletak di Jabal Nur, sekitar dua mil atau setara dengan 3,2 km dari Mekkah. Rasulullah selalu pergi sendiri ke Gua Hira dari rumahnya. Tak seperti malam-malam biasanya, malam itu di suatu malam bulan Ramadan tahun 610 Masehi, malaikat Jibril mendatangi Rasulullah untuk menyampaikan wahyu pertama dari Allah. Atas kedatangan malaikat Jibril, Rasulullah pun sangat terkejut. "Iqra (bacalah)" kata Jibril tegas kepada Muhammad. "Aku tidak bisa baca" ujar putra Abdullah bin Abdul Munthalib tersebut dengan perasaan takut hingga tubuhnya menggigil. Tapi Jibril terus mendesak Muhammad dengan terus berkata, "Bacalah."
Muhammad masih menggigil hebat karena ketakutan. Malaikat Jibril pun memeluk Muhammad sembari memberikan selimut kepadanya. Jibril lalu menyampaikan wahyu Allah, "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah, Yang mengajar manusia dengan pena, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya." (QS. Al Alaq 1-5).Turunnya wahyu Allah yang pertama ini menjadikan Muhammad harus memulai babak baru di hidupnya sebagai Nabi dan Rasul. Banyak ulama yang mengatakan bahwa inilah awal kerasulan bagi Muhammad SAW. Di wahyu-wahyu yang diturunkan berikutnya, Allah berfirman, "Hai orang yang berkemul (berselimut), Bangunlah, lalu berilah peringatan!,Dan Tuhanmu agungkanlah!, Dan pakaianmu bersihkanlah, Dan perbuatan dosa tinggalkanlah. (QS. Al-Muddatsir:1-5).
Mengingat bahwa bulan Ramadan sebagai bulan yang begitu istimewa termasuk turunnya wahyu pertama juga turunnya Al-Quran, tak heran jika Ramadan merupakan bulan yang sangat mengagumkan. Saking istimewanya, satu malam di bulan Ramadan yang disebut sebagai malam Lailatul Qadar bahkan dikatakan lebih mulia dari malam 1000 bulan. Di bulan Ramadan yang penuh keberkahan ini, semoga kita semua bisa berlomba-lomba melakukan kebaikan. Selamat menjalankan ibadah puasa untuk yang menjalankannya.
(vem/mim)