Postingannya di Sosmed Viral, Afi Sering Jadi Pembicara Seminar

Fimela diperbarui 22 Mei 2017, 11:28 WIB

Sejak akhir tahun 2016, postingan Asa Firda Inayah (19) atau gadis dengan akun sosial media facebook bernama Afi Nihaya Faradisa menjadi postingan yang viral, mendapat ribuan like dan share.

Umumnya, postingan-postingan Afi merupakan tulisan yang mengajak netizen untuk berpikir lebih dalam dan tenang. Seperti postingan terbarunya yang berjudul Warisan yang dipostingnya pada tanggal 15 Mei 2017. Postingan ini sukses mendapat like hingga 111 ribu, dishare hingga 66 ribu kali dan mendapat komentar pro maupun kontra hingga 14 ribu komentar.



Siapakah Afi? Dikutip dari laman KapanLagi.com, Afi merupakan seorang gadis berusia 19 tahun lulusan SMA 1 Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Selama sekolah, ia dikenal sebagai sosok yang ramah, sosok yang cerdas dan sosok yang inspiratif. Hobinya menulis dan menganalisa apa saja yang ada di sekitarnya. Karena hal inilah, tak heran jika ia mampu menghasilkan tulisan-tulisan yang mengesankan dan sarat akan berjuta makna.

"Melihat fenomena-fenomena di sekitar, saya terpacu untuk menulis, masuk Universitas, menerbitkan buku, temanya masih dirahasiakan. Tapi saya bercita-cita ingin menerbitkan buku. Realita yang dihadapi sehari-hari, Indonesia sangat mudah dipicu isu SARA dan terancam tercerai berai," ungkap Afi.



Atas tulisan-tulisannya yang viral dan cara berpikirnya yang mengesankan, sejak beberapa bulan terakhir Afi sering diundang untuk menjadi pembicara di seminar-seminar di dalam maupun luar kota. Dalam salah satu seminarnya, Afi mengatakan, "Kalau anak muda memiliki pemikiran tentang penghormatan keanekaragaman, kita patut diapresiasi. Komitmen dia untuk menjaga kehidupan berkebangsaan, keanekaragaman, berarti sesuai yang sejalan dengan cita-cita founding father kita."

 Lewat tulisan-tulisannya, Afi ingin mengajak kita semua untuk mencintai negeri dan menjaga semangat perbedaan yang ada. Gadis manis ini juga ingin mengajak kita semua untuk berpikir lebih terbuka, lapang dada dan senantiasa rukun satu sama lain meski kita semua nyatanya berbeda-beda.



(vem/mim)