Nia Ramadhani Dinyinyiri, Jawaban Ibu Ini Bikin Hati Adem

Fimela diperbarui 19 Mei 2017, 15:42 WIB

Ladies, beberapa hari lalu pesinetron Nia Ramadhani baru saja dikaruniai anak ketiga, Magika Zalardi Bakrie. Netizen menyambutnya dari dua sisi, ada yang menyambut gembira, ada juga yang menanggapi dengan nyinyiran.

Baca: Selamat! Anak Ketiga Nia Ramadhani, Magika Zalardi Bakrie Lahir

Nia yang masih cantik langsing rupawan, dikatakan bisa mendapat semua berkah dalam hidupnya karena sang suami, konglomerat Ardie Bakrie. Isi nyinyiran mencibir kalau saja Nia tak disuplai asisten rumah tangga dan finansial yang mapan dari Ardie, tidak akan tuh hidupnya se-happy sekarang.

Baca: Siapa Saja Sih Anggota Girl Squad-nya Nia Ramadhani?

Ujung-ujungnya para nyinyiers ini akan menepuk bangga dirinya sendiri. "Aku anak empat, semua urus sendiri, nggak ada tuh bla bla bla...," bunyi ujaran yang berbau nada iri berkemas narsis.

Di sinilah muncul sosok ibu muda bernama Jayaning Hartami. Jayaning menulis status Facebook yang membuat hati adem para pembacanya. Perempuan yang merupakan leader Book Adviser Tim Cetar! Yes We Are Raising Readers ini menuliskan hal sebagai berikut:

Well, para emak akhir akhir ini punya bahan obrolan baru : tentang mbak artis yang baru aja lahiran anak ketiga, dipuji teman temannya karena dianggap sebagai Ibu yang bahagia mengasuh anak anaknya. Yang lalu rame rame dinyinyiri karena (konon) si mbak kesehariannya dilayani pembantu dengan jumlah yang bahkan lebih banyak dari anggota keluarga di rumah kita, wkwkwk..

Lalu komen komen pun bertaburan. Kebanyakan suaranya sama, "Yee.. pantesan aja bahagia, pembantunya banyaak..",

kemudian berlanjut meragukan kemampuan si mbak artis sebagai Ibu dengan nyeletuk, "Halah, ngurus anak tapi pembantunya banyak kayak gitu sih enak. Apa apa dibantuin.."

Daan.. tanpa sadar mulai mengganggap diri sendiri lebih baik dari si mbak, "Coba gue.. Anak empat ga pake ART. Dari pagi sampe malem, semua dipegang sendiri.."

Hey Mak, ketahuilah. Ada dua hal yang sulit buat para kaum emak di dunia ini :

1. Bikin bocah berhenti nagih minta dibacain halo balita.

2. Menjaga diri untuk jadi orang baik, tanpa harus merasa jadi yang paling baik.

Yang pertama itu sih bisa bisanya gw nyelipin iklan aja. Bahahahaha..

Mari bicarakan yang kedua.

Ini tentang rasa. Yang tipiiis sekali dan susah buat diraba. Tentang tinggi hati yang tiba tiba saja muncul ketika melihat orang lain yang hidupnya lebih baik dari kita.

Tentang si mbak artis yang punya anak tiga, dan disupport habis habisan oleh suaminya dengan menyediakan banyak sekali asisten rumah tangga. Lalu membuat kita merasa ada di derajat yang lebih baik dari dia, hanya karena kita mengerjakan semua urusan suami, anak, dan rumah sendirian saja.

Padahal kita ga pernah tau,
Kalau ternyata di mata Allah, si mbak lebih banyak memberikan kebermanfaatan karena bisa berbagi rizqi lewat menggaji banyak ART di rumahnya.

Sementara kita? Sudah sampai mana kebermanfaatannya?

Padahal kita ga pernah tau,
Ternyata dengan semua supporting system yang dia punya, setiap hari dia bisa mengasuh anaknya dengan bahagia. Bisa menjaga emosinya tetap stabil sepanjang hari. Bisa melayani suaminya dengan maksimal.

Sementara kita? Seringkali cuma memberikan energi sisa dan sampah emosi yang bertumpuk karena seharian terlalu lelah. Membuat anak dan suami lebih sering mendapati ibunya dalam versi marah marah. Ah, ini mah saya banget. Hiks hiks..

Dan kita ga pernah tau,
Barangkali dengan kondisinya yang memiliki ART banyak, ia manfaatkan waktu dan tenaga yang ada buat menciptakan suasana rumah yang nyaman ditempati. Berusaha mengatur menu makanan sehat bergizi setiap hari. Dan secara khusus menyempatkan merawat diri, sehingga memberikan pandangan yang menyejukkan buat anak dan suami.

Ah, siapa yang tau kalau dengan semua kemudahan yang dimiliki, ia sungguh sungguh gunakan untuk memenuhi kewajibannya sebagai ibu dan istri dengan sepenuh hati?

Sementara kita? Dimanakah biasanya tumpukkan setrikaan itu kita sumpel sumpelkan saat ada tamu atau mertua datang inspeksi ke rumah, buk ibuk sekalian? Dan daster usang kelahiran taun berapa yang biasa kita pake di depan suami, dengan alasan -yang penting kan nyaman dipake- sodara sodaraah? 😂

Siapa yang jamin kalau kita diberi kondisi mudah serupa, bisa membuat kualitas sebagai istri dan ibu meningkat? Jangan jangan malah bikin kita leha leha seharian di rumah, sambil scrolling akun gosip di instagram 😌 huks. Jangan jangan beneran bakal gitu kalo yang ngalamin aku, wkwkw..

Ayolah,
Setiap kita punya jalan hidupnya sendiri
Yang gak akan pernah bisa disamaratakan kondisinya.

Ada yang merapatkan barisan dengan suami, lalu memilih mengerjakan semua urusan anak dan rumah tangga berdua. Tanpa perlu asisten rumah tangga. Karena bagi mereka, ngucek baju sambil cubit cubitan adalah momen intim yang gak ada duanya..

Ada yang memilih pakai ART untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga yang ada. Karena bagi mereka, energi terbaik harus difokuskan untuk anak dan pasangan. Sedang sisanya, biar dikerjakan orang lain saja..

Ada yang butuh ART tapi kondisi keuangan belum memungkinkan, lalu mereka pun mengambil jalan ikhlas dan sabar. Melatih semua anggota keluarga agar mampu bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga yang ada, bersama sama..

Siapakah yang paling baik diantara ketiganya?
Ndak ada, Mak.

Because every woman has their own battle.

Setiap ibu punya ladang pahalanya tersendiri. Mereka istimewa dengan masing masing jalan hidupnya. Dan kemuliaan mereka tidak ditentukan hanya dengan pakai ART atau tidak.

❤Jayaning Hartami"

See Ladies. Tak ada yang perlu kamu khawatirkan soal hidupmu. Keluarga kamu bahagia lahir batin dengan adanya ibu yang tulus ikhlas mengayomi mereka. Penghargaan mungkin tidak akan langsung kamu rasakan. Tapi ingatlah saat anak-anakmu sukses menjadi "orang" nanti itu karena sosok ibu bijak dan baik hati seperti kamu. Cheer up, Ladies.

(vem/zzu)
What's On Fimela