Tidak Melepas Anak yang Dianggap Cacat, Kini Justru Masuk Harvard

Fimela diperbarui 18 Mei 2017, 12:00 WIB

Cinta ibu terhadap anak memang tak bisa diukur, dan mungkin hal ini pula yang bisa kamu lihat dari sosok ibu bernama Zou Hongyan. Ketika ia menyambut anak laki-laki pertama dan satu-satunya yang terlahir dari rahimnya tahun 1988, ia mendapat berita buruk.

Anak laki-lakinya terlahir dengan kondisi buruk komplikasi kesehatan sehingga membuat bayinya menderita cerebral palsy. Para dokter di tempatnya tinggal, provinsi Hubei, menyarankan ia untuk menyerah, tidak berharap banyak akan pertumbuhan bayi tersebut.

Bahkan suaminya pun berpikiran sama, tidak ada untungnya mempertahankan anak yang tidak ada gunanya. Tapi Zou tidak lantas mengikuti pemikiran itu, ia memutuskan bercerai dengan suami sekaligus ayah yang tidak menginginkan anaknya tersebut, dan memutuskan merawat anaknya sendiri.

Zou bekerja paling tidak tiga pekerjaan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di rumah ia masih melakukan banyak pekerjaan rumah tangga, berusaha mengajarkan anaknya melakukan berbagai hal dan melatih kecerdasan otak putranya dengan bermain games. Ia bahkan mengajarkan memegang sumpit ketika tangan anaknya saja sudah sulit untuk digerakkan.

"Aku tidak ingin ia merasa malu dengan kondisi fisiknya yang seperti ini," ujarnya dalam South China Morning Post. "Karena dia lemah di berbagai hal, aku cukup keras padanya untuk selalu membuatnya mau berlatih agar kemampuan lebih baik."

Zou tidak pernah menyerah dan 29 tahun pun berlalu. Kini putranya, Ding Ding, justru telah lulus dari Peking University dengan gelar sarjana jurusan ilmu lingkungan dan teknik. Bahkan baru-baru ini ia diterima di Harvard sebagai mahasiswa hukum.

Segala jerih payah Zou untuk mengasuh dan membesarkan putranya terbayarkan. Ia tahu, suatu saat nanti anaknya justru jadi sumber kebanggaannya, bahkan mungkin sejak Ding Ding dilahirkan. Begitu besarnya cinta ibu ya ladies.

(vem/feb)
What's On Fimela