Tren pernikahan tentu telah berbeda dari masa ketika orangtua kamu menikah. Namun, apa yang bisa kamu lakukan jika orangtua kamu tidak memahami keinginan atau terjebak di tata cara masa lalu? Merencanakan pernikahan bergaya modern dengan orangtua yang berpikiran tradisional memang dapat menjadi sebuah tantangan. Berikut kiat untuk menyiasatinya:
Berkomunikasi
Seperti hal lainnya, komunikasi adalah kunci kesuksesan. Jika terjadi konflik, penting sekali untuk berkomunikasi dengan tepat, yaitu dengan kejujuran, keterbukaan dan keahlian mendengar yang baik. Pastikan kamu memberi kesempatan untuk orang tua dan calon mertua untuk menyampaikan pendapat mereka, meski kamu tidak setuju. Sebaliknya, minta mereka untuk mendengarkan opini kamu. Tetaplah bersikap tenang dan hindari reaksi yang terlalu emosional. Ajak mereka duduk bersama, kamu juga dapat meminta pasangan atau wedding organizer kamu untuk mendampingi dan membantu menyampaikan maksud kamu.
Persiapkan Diri
Jika orang tua kamu teguh pada pendapat bahwa kamu harus mengenakan kebaya pengantin warisan nenek kamu, dirias oleh penata rias langganan ibu kamu atau menikah di rumah keluarga seperti saudara yang lain, tarik nafas dalam dan lihat maksud di balik permintaan mereka. Mungkin mereka tidak bermaksud untuk mengatur atau bersikap obsesif. Bisa jadi keinginan ini datang dari elemen nostalgia atau memori indah yang telah mendarah daging. Persiapkan diri kamu dengan menunjukkan bahwa kamu memiliki ide untuk menghormati permintaan tersebut, namun dengan cara kamu sendiri.
Kamu juga dapat menyiapkan visualisasi dari ide konsep kamu, seperti video atau foto agar mereka dapat lebih memahami visi kamu secara langsung. Dengan begini, diharapkan mereka juga dapat mengerti mengapa kamu menginginkan dekorasi pernikahan tertentu ketimbang yang mereka pilih.
Berikan Kompromi
Cari titik tengah yang dapat memuaskan keinginan kamu dan orang tua tanpa mengorbankan visi pernikahan impian kamu. Misalnya jika kamu tidak ingin menikah di rumah, rencanakan untuk melakukan acara lamaran di rumah dan pesta pernikahan di lokasi lain. Atau jika kamu tidak ingin mengenakan kebaya nenek kamu, cukup pakai aksesori atau perhiasan yang beliau kenakan.
Bersikap Sedikit Egois
Jika cara di atas tidak juga berhasil, bujuk dan ingatkan mereka dengan lembut bahwa ini adalah hari istimewa kamu. Yang terpenting adalah berkumpulnya keluarga untuk member restu dan menikmati momen bahagia ini bersama-sama, bukan bentuk kursi apa yang dipakai di pelaminan atau desain undangan seperti apakah yang dipilih. Sampaikan juga kesedihan kamu yang diakibatkan oleh semua konflik dan perbedaan pendapat yang berujung membuat kamu stress. Harapannya, begitu mendengar opini jujur kamu, mereka dapat mengevaluasi ulang keputusan yang telah diambil.
Sepakat dengan orangtua dalam urusan pernikahan akan membuat segalanya lebih mudah. Semoga rencana pernikahanmu berjalan lancar ya.