Ladies, sudah lihat belum video yang menghebohkan beredar pada Senin sore (16/5)? Dalam video itu nampak dua perempuan tengah saling jambak rambut di Kereta Commuter Line Jakarta. Pertengkaran keduanya ditengarai karena berebut tempat duduk yang sulit didapat ketika jam pulang kantor.
Netizen langsung heboh karena pertikaian ini sangat sengit. Tak ada satu pun dari keduanya yang berkeinginan mengalah. Malah aksi tarik rambut itu makin garang sampai membuat penumpang lain ikut tertendang kaki pelaku yang melayang bebas.
Penumpang lain coba melerai. Bahkan sampai menuang air kepada dua pelaku agar segera menghentikannya. Setelah nyaris semenit adu jambak rambut, kedua pelaku akhirnya saling melepaskan diri tapi tetap dengan tatapan gahar siap menerkam.
Apakah kamu pernah mengalami emosi berlebih macam ini ketika menggunakan transportasi umum? Well, itu wajar kok. Setelah lelah seharian beraktivitas, kamu harus menghadapi sesama individu yang juga mengalami hal sama di kendaraan umum. Emosi memuncak, kata makian meluap, jadi meletuslah pertengkaran.
Sebuah studi dari University School of Medicine di Saint Louis dan Cooper Institute di Dallas, Texas, AS, menyebut bahwa seseorang yang berkendara lebih dari 32 kilometer untuk pulang dan pergi punya tendensi untuk depresi, memiliki rasa cemas berlebih, dan tak punya kehidupan sosial.
Dari sisi medis juga terbukti bahwa individu yang berkendara saat jam sibuk, terutama saat kamu cemas akan terlambat, akan membuat tekanan darah meningkat. Laporan ini dipertegas oleh studi dari Inggris yang menyebut orang dengan kebiasaan komuter biasanya tidak bahagia.
"Berkendara dengan bus selama 30 menit atau lebih akan diasosiasikan dengan tingkat kepuasan dan kebahagiaan yang rendah," demikian bunyi kutipan studi itu seperti dilansir dari Time.com.
Situasi pekerjaan, jalanan, dan pikiran kadang memang bisa membutakan. Buta bahwa berkelahi secara fisik di kendaraan umum tidak akan memberi kemenangan apa pun. Seperti kata istilah 'Menang jadi arang, kalah jadi abu' begitulah nasib mereka yang tak bisa menahan emosinya di kendaraan umum.
Oke, kami mengerti semua kelelahan kamu. Tapi daripada kamu menerima malu bahkan sampai direkam dan tersebar luas seperti ini, lebih baik tarik napas, pejamkan mata, embuskan napas lagi. Lalu kembali lihat ponsel atau buku yang sudah kamu bawa. Sabar ya, Ladies.
(vem/zzu)