Mengenai jodoh, tak ada yang tahu di mana akhirnya ia berlabuh dan bertemu. Ada yang terpisah jarak ribuan kilometer hingga terpisah lautan juga benua tapi akhirnya saling dipertemukan. Atau, ada juga yang setiap hari bersama, sudah dianggap sebagai saudara dan hanya sebatas teman tapi rupanya berjodoh.
Perjalanan kisah cinta anak manusia sering kali di luar dugaan, penuh kejutan dan penuh teka-teki. Meski begitu, sudah sepantasnya bagi kita semua untuk menyambut cinta tersebut dengan hati lapang dada dan perasaan bahagia. Wajib pula bagi kita untuk mau terbuka dengan penerimaan ataupun penolakan atas nama cinta.
Bicara mengenai kisah cinta dan jodoh, kisah menarik datang dari pasangan romantis bernama Daeng Fadly Soumena dan Chusnul. Di akun sosial media pribadinya, Fadly menceritakan bahwa kisah cintanya begitu mengesankan dan tak pernah terduga sama sekali sebelumnya.
Kisah cintanya bersama Chusnul berawal sejak tahun 2011 lalu di sekolahnya yakni di sebuah SMA di Makassar. Di sekolah tersebut terdapat mata pelajaran agama dan salah satu materinya adalah pernikahan. Materinya ada yang berupa teori dan ada pula yang praktek. Saat praktek, Fadly dan Chusnul diminta berperan sebagai dua orang yang sedang melaksanakan pernikahan (ijab kabul).
Sejak praktek inilah, keduanya mulai jatuh cinta dan menjalin hubungan asmara. Selama menjalin hubungan asmara, keduanya sempat putus nyambung, dipisahkan jarak hingga sering berdebat karena selisih pendapat. Tapi, kalau namanya sudah jodoh, seberat apapun rintangan yang menghalangi, keduanya tetap bisa melewati serta menyelesaikannya dengan baik.
Setelah bertahun-tahun, beberapa waktu lalu Fadly memberanikan diri melamar Chsunul. Ia juga telah memantapkan hati untuk memenangkan hati gadis pujaan hatinya tersebut dan membawanya naik pelaminan. Fadly mengatakan, "Saya percaya hasil tidak akan mengkhianati prosesnya. Bertarung dengan jarak, berdamai dengan masa lalu, bahkan beradu pada kesetiaan adalah alur cerita yang memberikan pelajaran berharga."
"Silih berganti yang datang, namun tak satupun memberi titik terang. Berputar haluan dan kembali ke peraduan, menjadi jalan tepat. Keputusan menikah muda, memang bukan perkara mudah. Menikah muda bukan hanya karena saya tahu ini kesempatan yang tepat, namun lebih dari itu. Beribadah, orang tua, dan berjuang bersama adalah asa yang coba saya bangun dari sebuah pernikahan," tambah Fadly.
Jodoh memang tak pernah ada yang tahu. Sekuat apapun digenggam, dipertahankan juga diperjuangkan, kalau belum jodoh ia tetap akan lepas. Sejauh apapun berlari, menghindar dan menjauh, kalau memang tercatat sebagai jodoh, ia akan tetap kembali.
- Romantis Nggak Harus Mahal, Pengantin Ini Konvoi Pakai Sepeda
- Ingin Menjemput Cinta Sejati, Gadis Italia Ini Datang ke Batang
- Dulu Sempat Dibully, Gadis Minang Ini Kini Dinikahi Oppa Korea
- Terpisah Jarak & Waktu, Pasangan Ini Punya Cara Bersatu Yang Unik
- Bule Tampan Jadi Mualaf, Nikahi Gadis Medan, Kisahnya Bikin Baper