Orang yang Ragukan Harga Dirinya Sendiri Cenderung Materialistis

Fimela diperbarui 12 Mei 2017, 14:49 WIB

Judul artikel ini bukan bermaksud menyinggung seseorang. Namun memang begitulah bunyi penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychology and Marketing Vo.19 no.5 tahun 2002.

Ketika ada seseorang yang merasa kurang dari dirinya, ia akan cenderung mencoba mencari kompensasi dari bidang lain. Misalnya, ketika orang merasa kurang menarik, ia akan berusaha membeli barang-barang mahal dengan harapan orang lain akan memberikan nilai lebih pada penampilannya.

Di sinilah orang itu kemudian akan membeli barang-barang yang tak dibutuhkannya hingga merasa terpuaskan. Masalahnya, ia tidak akan pernah merasa puas karena selalu mencari pengakuan dari orang lain. Akibatnya ia akan mengalami masalah keuangan karena belanja yang dikeluarkan lebih banyak daripada pemasukan.

Permasalahan ini kemudian dituangkan dalam buku menarik, Kece Tanpa Kere, persembahan Permata Tabungan Bebas dari Bank Permata. Mereka menuliskan buku ini karena concern dengan fenomena materialistis berbasis pemahaman You Only Live Once (YOLO) yang dialami oleh kaum millenials.

Kaum milenials yang kini berusia 20 tahunan merasa bahwa harus tampil dengan gaya terkini untuk tetap kekinian. Padahal jika dihitung-hitung jumlah pemasukan mereka tidaklah mengimbangi gaya hidup tersebut. Salah satu faktor yang membuat seseorang melakukan ini adalah kepercayaan diri dan harga diri yang rendah.

"Kalau ada masalah, jangan obati gejalanya, obati akar penyakitnya supaya tuntas," demikian salah satu kutipan dari buku Kece Tanpa Kere.

"Kalau masalahmu di kepercayaan diri yang rendah, daripada kamu menghabiskan belasan juta untuk barang-barang mahal, bagaimana kalau ikut kursus agar kamu punya keahlian yang bisa dibanggakan?", tambah buku yang dimulai dengan prakata dari presenter ternama, Andy F Noya, ini.

Materi bukanlah jawaban kamu bisa menerima kekurangan diri kamu sendiri. Sayangi dirimu, terima dirimu apa adanya. Ketika kamu sudah bisa mengaktualisasikan diri dengan baik, maka kamu akan sadar bahwa kamu tak membutuhkan materi/barang mahal untuk membuatmu merasa diterima.

Jika pun lingkungan kamu tak mendukung proses aktualisasi dirimu, cobalah ganti lingkaran pertemanan kamu. Kelilingi dirimu dengan orang aktif dan produktif sehingga mata dan telinga kamu bisa terbuka bahwa ada yang lebih dari sekadar materi untuk memuaskan dahaga eksis.

"Mengenali jati diri kita, apa yang sebenarnya kita inginkan sangatlah penting, agar tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. Yang terpenting, teruslah mengembangkan diri kita agar hidup YOLO lebih bermakna. Dengan begitu, kita jadi mengerti tujuan hidup kita dan perencanaan keuangan seperti apa yang bisa mendukung kita untuk mencapai hal tersebut," ujar artis cantik Adinia Wirasti yang merupakan duta #sayangiuangnya dari Bank Permata.

(vem/zzu)
What's On Fimela