Buat yang suka sama film, ketika ada film baru yang diputar di bioskop, akan terasa sangat sayang rasanya jika melewatkan film tersebut. Apalagi, jika film tersebut merupakan film yang keren dan memiliki jalan cerita yang bikin tersentuh serta mengandung makna yang dalam.
Bicara mengenai dunia perfilman, prestasi menarik datang dari salah satu pemain utama film berjudul Ziarah yang rencananya akan mulai tayang tanggal 18 Mei nanti di bioskop. Pemain utamanya yakni Mbah Sutiyem Ponco (95) masuk menjadi salah satu nominator aktris terbaik Festival Film ASEAN.
Mungkin kita semua tak banyak tahu mengenai Mbah Ponco. Karena beliau sejatinya hanyalah warga desa biasa di Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Dikutip dari laman brilio.net, Mbah Ponco bukan aktris profesional yang telah bermain puluhan atau ratusan judul film. Meski begitu, ia mampu berakting dengan sangat baik dan begitu menghayati perannya di film Ziarah.
Mbah Ponco adalah warga biasa yang masih selalu semangat bekerja di usianya yang telah senja. Hari-harinya diisi dengan berkebun, menjalankan tugas sebagai istri, ibu juga nenek untuk anak cucunya. Beliau juga dikenal sebagai seorang yang ramah, sopan santun dan murah senyum.
Nama Mbah Ponco mulai dikenal publik dan jadi pembicaraan hangat netizen setelah namanya masuk dalam daftar nominator Aktris Terbaik (Best Actress) di ajang ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA) 2017. Pada Minggu (07/05/2017) namanya ikut bersaing dengan sederet bintang film ternama ASEAN seperti Ngoc Thanh Tam (The Way Station/Vietnam), Subejo Pongkorn (Bangkok Nites/Laos), Al-Al Delas Allas (Area/Filipina) dan Cut Mini (Athirah/Indonesia).
Film Ziarah sendiri merupakan film garapan anak negeri asal Yogyakarta, BW Purba Negara. Pemilihan Mbah Ponco sebagai pemain utama di filmnya tentu bukan tanpa alasan. Walau Purba tak pernah melihat Mbah Ponco akting, ia sangat yakin nenek berusia 95 tahun tersebut bisa memerankan tokoh utama bernama Sri di filmnya.
Purba mengatakan, "Ketika memilih aktris untuk film Ziarah, pertimbangan utamanya adalah pada otentisitas. Bukan soal pengalaman akting, tetapi lebih kepada pengalaman hidup. Beberapa potongan pengalaman Mbah Ponco saya masukkan ke sebagian cerita film. Ada juga tokoh lain, seperti tentara veteran yang turut berperan untuk film ini. Dengan cara seperti itu, para tokoh film Ziarah ini tampak dramatis, unik serta otentik juga jauh dari stereotipe."
Tak hanya membawa pemeran utamanya masuk nominator aktris terbaik ASEAN, film Ziarah juga diapresiasikan sebagai Film Terbaik di Salamindanaw Film Festival di Filipina 2016. Film ini juga masuk nominasi untuk Best Film, Best Screeplay dan Best Director di malam penganugerahan AIFFA.
- Ada Banyak Kejutan Tak Terduga Di Guardian of The Galaxy Vol. 2
- Pidato Emma Stone di Oscar 2017 Junjung Kehormatan Antar-Wanita
- 10 Film Untuk Merayakan Hari Perempuan Internasional
- Serunya Persahabatan, Cinta, Dan Pencarian Jiwa Dalam 'Filosofi Kopi'
- Atiqah Hasiholan, Tertantang Perankan Istri Jendral Djamin Gintings