Trend Menu Baru di Rumah Makan, Apa Sebenarnya Maksud Bancakan?

Fimela diperbarui 05 Mei 2017, 10:30 WIB

Undangan makan malam kali ini datang dari seseorang yang sudah layaknya ibu, kakak, dan sahabat bagi saya. Tepat tanggal 3 Mei lalu, wanita yang satu itu beranjak memasuki usia 40 sekian tahun. Masih tampak muda dan bersemangat, dia sendiri yang menyiapkan semua masakan untuk kami hari itu. Ya, semua masakan! Kali ini wanita yang biasa saya panggil Mommy itu memilih tema bancakan sebagai ungkapan syukur karena masih diberi kesehatan hingga hari ini, di tahun ini.

Well, belakangan ini tema bancakan memang sedang jadi trend, ladies. Di kotamu pasti ada hotel atau restoran yang punya menu yang disajikan secara bancakan ini. Belum tahu apa saja isi dari paket bancakan? Akan selalu ada urap di dalamnya, selain nasi kuning atau nasi liwet, telur bumbu merah, ayam bakar atau ayam goreng, tahu dan tempe kuah kari, sambal goreng kentang campur hati sapi, dan biasanya dilengkapi kerupuk. Kebayang kan bagaimana nikmatnya?

Suka semua makanan seperti disebut di atas, apa kamu tahu maksud dari bancakan? Dalam pengertian Jawa, bancakan merupakan sebuah tradisi berupa makan dari masakan banyak orang, dan dilakukan bersama banyak orang juga. Acara seperti ini sering dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta atas berkah, kesehatan, rezeki dan segala kebaikan lainnya. Yang masih sering dilakukan adalah bancakan kehamilan, rumah baru, mendapat pekerjaan, dan lainnya.

Bancakan ini pada awalnya dimaksudkan sebagai tatanan serta tuntunan tentang kebersamaan, kerukunan dan kesederhanaan. Nasi tumpeng disertai doa menjadi simbolnya. Sebagai tradisi adat Jawa, bancakan ini dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat sebagai bentuk pelestarian budaya. Dalam tiap bancakan, diharapkan anak-anak juga mengenal tradisi dan supaya tidak lupa akan asal usul dan akar budaya mereka.

Menyajikan menu bancakan ternyata bukan melulu keroyokan dalam satu wadah bundar nasi tumpeng. Bukan juga harus digelar tumpuk di atas daun pisang yang tidak dipotong-potong. Penyajian bancakan juga bisa dengan pincuk daun pisang, sehingga bisa dibawa duduk di mana saja, tapi tentunya tetap di dalam area berkumpul. Ya, karena sesungguhnya tujuan dari bancakan ini adalah mendekatkan satu sama lain, dan lebih menumbuhkan rasa ikhlas berbagi. Poin pentingnya adalah keintiman.

(vem/dew)
What's On Fimela