PeKan, Serunya Rayakan Hari Pendidikan Nasional Sambil Berkarya

Fimela diperbarui 03 Mei 2017, 14:00 WIB

Setiap tanggal 2 Mei selalu diperingati dengan Hari Pendidikan Nasional, untuk merayakannya diadakan Pesta Pendidikan (PeKan) sebagai jaringan kolaborasi “barengan” para pegiat pendidikan lintas profesi dan geografis. Acara ini kembali digelar tahun ini untuk kedua kalinya dengan mengusung tema “Barengan Berkarya untuk Pendidikan di Pesta Pendidikan”.

Acara ini bertujuan untuk merayakan praktik baik, kerja nyata, dan keberhasilan di berbagai aspek pendidikan yang diinisiasi oleh komunitas, organisasi dan individu, sehingga menjadi katalisator bagi kerjasama berbagai pemangku kepentingan dan lahirnya inisiatif-inisiatif baru. Rangkaian acara PeKan diawali dengan Festival Publik sejak Februari 2017 lalu dan telah sukses diselenggarakan di Bandung, Ambon, Yogyakarta, dengan Makassar sebagai kota selanjutnya.

Sebagai bagian dari rangkaian perayaan puncak Pesta Pendidikan 2017 di Jakarta, PeKan mengambil momentum semangat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei melalui ngobrol dan pameran publik, pertunjukan seni dan komik tunggal serta deklarasi aksi publik. Sejumlah tokoh masyarakat, artis, seniman, musisi, pegiat pendidikan, sekolah dan perwakilan komunitas akan berbagi cerita tentang aksi mereka di bidang pendidikan yang disuguhkan dalam tiga segmen acara: Guru dan Keluarga, Literasi dan Cerdas Digital, serta Seni dan Keragaman.

Nama-nama populer pendukung yang sudah tidak asing lagi antara lain Tulus, yang berbagi kisah tentang kegiatan Bantu Guru Belajar Lagi di sekolah di Sumur Batu, Bantar Gebang bekerja sama dengan Kampus Guru Cikal. Ada juga Najwa Shihab lewat dukungannya dalam kegiatan literasi, sains dan berpikir kritis dengan Pustaka Bergerak dan Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan. Glenn Fredly yang berusaha memajukan musik tanah air lewat inisiatif Seni Beta yang bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk Ambon City of Music serta inibudi.org untuk membuat video yang disebarkan gratis ke penjuru negeri, juga berbagai tokoh lain yang menunjukkan kepedulian pada pendidikan seperti Soleh Solihun, Endah N Rhesa, Christian Sugiono, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

Penggagas Pesta Pendidikan, Najelaa Shihab, menuturkan bahwa Pekan Seni rangkaian acara Pesta Pendidikan yang digerakkan oleh relawan di berbagai kota ini merupakan bentuk nyata dari para pemangku kepentingan di dunia pendidikan yang Bergerak, Belajar dan Bermakna barengan.

“Kami ingin mengajak publik untuk berdaya, perayaan pendidikan bukan hanya di Hari Pendidikan Nasional, tapi perlu berkelanjutan tiap pekan, dengan terus berkarya mendorong perubahan di dunia pendidikan. Saat ini, di jaringan Pesta Pendidikan terdapat begitu banyak praktik baik, karya nyata, dan keberhasilan yang dibuat oleh berbagai pihak di berbagai tingkatan, yang patut disebarluaskan untuk diteladani," ujarnya saat ditemui di Jakarta.

Najelaa juga mengatakan bahwa kepentingan utama pendidikan adalah kepentingan anak-anak Indonesia yang sekarang belum mendapatkan kemerdekaan dalam bentuk pendidikan dengan akses, kualitas dan kesetaraan yang baik. Untuk percepatan perubahan, aksi publik yang berdaya menjadi bagian terpenting.

Sementara itu, Ainun Chomsun, penggagas Akademi Berbagi, salah satu dari 250 organisasi dan komunitas yang barengan menggerakkan PeKan mengatakan bahwa Pesta Pendidikan merupakan momentum yang sangat penting bagi pemangku kepentingan dalam ekosistem untuk berkolaborasi dan menghasilkan dampak yang lebih besar bagi pendidikan.

“Di sini kami berkesempatan untuk belajar, mereplikasi solusi yang dilakukan oleh pihak-pihak lain di seluruh nusantara dan merencanakan langkah ke depan bagi pengembangan inovasi-inovasi baru di bidang pendidikan,” jelasnya.

Sejalan dengan hal itu, Tulus mengatakan bahwa semangat "barengan" di Pesta Pendidikan begitu nyata. Ribuan orang, ratusan organisasi dan komunitas, kementerian dan lembaga, media dan korporasi ikut barengan” di Pesta Pendidikan.

"Masing-masing dari kita mempunyai peran untuk memajukan pendidikan Indonesia terlepas dari siapa dan apa keahlian kita. Memilih menjadi publik yang berdaya adalah langkah kecil untuk membuat perubahan karena semakin banyak yang bergerak, semakin luas dampaknya,” jelasnya.

Pesta Pendidikan adalah bagian dari perjuangan pendidikan. Jaringan yang berdasarkan prinsip barengan ini mengajak publik untuk merayakan pendidikan setiap pekan di mulai dari lingkungan dan bidang masing-masing.

(vem/asp/feb)
What's On Fimela