Jika cinta ingin bertahan lama, maka kamu juga butuh usaha, salah satunya adalah menjalin komunikasi yang baik. Tampaknya mudah, tapi kamu tak bisa meremehkan kekuatan pengaruh komunikasi jika ingin hubunganmu berhasil.
Dr. Deborah Sandella, psikoterapi sekaligus penulis buku best seller Goodbye Hurt & Pain mengutip berbagai penelitian dan mengatakan, "Jika salah satu di antara pasangan mampu bersikap sabar, welas asih dan mau mengalah terhadap pasangannya, kemungkinan besar hubungan bisa bertahan lama." Tapi kalian juga harus tahu bahwa cara komunikasi yang salah juga bisa merusak hubungan.
Tidak menanyakan pertanyaan menarik
Kamu tidak cukup kepo dengan kesehariannya. Padahal rasa ingin tahumu adalah bukti rasa cinta baginya. Kamu terlalu cuek dan hanya bertanya "Kantor baik-baik saja?" dan pada akhirnya ia hanya bilang "Iya." Pada akhirnya ia urung mengungkapkan perasaannya.
Bicara dengan nada yang salah
Intonasi saat berbicara juga memengaruhi penerimaan makna untuk lawan bicara. Jika kamu tak sengaja menggunakan nada tinggi secara berkala, dia pikir kamu marah atau tidak ingin diganggu dan menang sendiri. Turunkan emosimu, bicaralah dengan nada dan intonasi yang baik.
Tidak jadi pendengar yang baik
Setiap orang butuh seseorang yang bisa jadi tempat curhat, terutama jika itu bisa didapat dari pasangan. Jadilah sosok yang bisa menjadi pendengar yang baik, tempatnya menuangkan resah dan 'berpulang saat lelah'.
Take it for granted
Kamu menganggapnya sudah seharusnya jadi milikmu, kamu tidak berpikir bahwa ia mungkin bisa pindah ke lain hati jika kamu tidak berusaha mempertahankannya. Pada akhirnya kamu memperlakukannya seenakmu sendiri tanpa tahu bagaimana perasaannya sesungguhnya.
Komunikasi yang baik ini dipengaruhi kedewasaan emotional intelligence setiap orang. jadi, baik kamu dan pasangan bisa mempertahankan hubungan jika bisa menghindari kesalahan komunikasi di atas.
(vem/feb)