Kartini di Era Digital dalam HangOut with FreakOut x DBS Bank

Fimela diperbarui 29 Apr 2017, 20:00 WIB

Ladies, jelas bahwa semangat Kartini masih terus terasa hingga sekarang. Sosoknya yang begitu berpengaruh memberi banyak inspirasi kepada para wanita Indonesia. Bahkan di era digital ini, sosok-sosok Kartini masih bisa terasa di beberapa orang. Mereka adalah perempuan-perempuan yang menginspirasi banyak orang untuk berkarya. Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi FreakOut dewina Indonesia untuk mengadakan sebuah event yang berkaitan dengan perempuan, dengan tema Feminism in Digital Marketing Ecosystem.

April ini, FreakOut dewina Indonesia menggandeng DBS Bank Indonesia, yang juga punya passion di bidang digital. HangOut with FreakOut x DBS Bank ini sendiri menghadirkan 3 pembicara dari lingkup professional yang berbeda, yaitu Ernita Ariestanty (CEO ZenithOptimedia), Mireille Makmur (Head of Business Analytics and Customer Experience DBS Bank) dan Nendra Rengganis (Ex Editor in Chief Hipwee, CEO Boombastis).

Acara dibuka oleh Triari Senawirawan selaku perwakilan tuan rumah DBS Bank Indonesia. Beliau menyambut hangat tamu-tamu yang datang di event HangOut with FreakOut X DBS Bank ini Kemudian acara dilanjutkan oleh sambutan dari Tomohiro Yasukura selaku CEO FreakOut dewina Indonesia.

 Mireille Makmur dari DBS Bank Indonesia pun tampil sebagai pembicara pertama. Dengan latar belakang 11 tahun di bidang analisis, Mirei menyampaikan bagaimana akhirnya dia bisa terjun ke bidang ini. Dalam presentasinya Mirei menyampaikan bahwa customers adalah dasar dari sebuah inovasi, hal-hal ini bisa ditemukan dalam analisis yang tepat. Dalam industri perbankan, data adalah hal yang penting. Sebuah kombinasi antara analisis dan customer journey immersion bisa jadi hal yang yang bisa mendatangkan benefit yang besar bagi perusahaan.

 

Ernita Ariestanty dari ZenithOptimedia, atau yang kerap dipanggil Bunda Tanty, bercerita tentang sebuah generation gap. Bahwa membangun dan memimpin sebuah organisasi yang punya generation gap ini adalah sebuah tantangan. Bunda yang punya perbedaan umur 20an dengan lingkungan yang dipimpin menjadikannya harus punya taktik tersendiri bekerja dengan mereka. Berusaha jadi teman di lingkungan kerja, namun tetap punya komitmen tinggi jadi solusi Bunda Tanty. Ia pun tak lupa memberi contoh bagaimana tetap bisa mengurus rumah tangga, namun juga tetap professional sebagai seorang leader di agensi.

 

Terakhir dan tak kalah seru, Nendra Rengganis dari Boombastis mengungkapkan bagaimana awal perjalanan karirnya di media digital milenial. Dimulai dari beberapa orang yang punya komitmen, lalu membuat sebuah user research dan akhirnya mengembangkan Hipwee. Setelah 3 tahun berkarya, Nendra Rengganis akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah media digital milenial yang bernama Boombastis. Nendra mengungkapkan bahwa Boombastis mempunyai konten untuk mendekati milenial yang beda dengan yang lain. Milenial tak semuanya aktivitasnya travelling atau shopping, milenial yang akan disasar Boombastis ini sendiri cenderung menengah ke bawah dan area rural.

 

Setelah ketiga speaker berbagi ilmu dan pengalaman mereka, sesi pun dilanjutkan dengan tanya jawab. Tampak audiens antusias untuk menanyakan pertanyaan seputar bagaimana mereka dealing dengan orang-orang untuk mengembangkan brandnya masing-masing, dan lain-lain. Sebanyak kurang lebih 80 orang menghadiri event HangOut with FreakOut x DBS Bank kali ini, yang berasal dari berbagai brand, media hingga agensi. Diharapkan setelah ini, makin banyak lagi perempuan-perempuan yang terinspirasi untuk terus berkarya dan produktif.

Wah, benar- benar sangat menginspirasi ya sosok-sosok Kartini di era digital ini ya Ladies. Semoga setelah ini makin banyak perempuan Indonesia yang istimewa dan lebih luar biasa lagi.

 

 

 

(vem/nda)