Mantan Pramugari Terjun ke Bisnis Cookies, Ini Kisahnya Kemudian

Fimela diperbarui 18 Apr 2017, 10:10 WIB

Menjadi seorang pramugari bisa dibilang impian banyak wanita. Namun, wanita bernama Mimi Wibisono ini malah rela melepaskan profesi yang banyak diimpikan banyak wanita ketika memutuskan untuk menikahi seorang pilot yang juga bekerja di maskapai penerbangan yang sama.

Berhenti jadi pramugari, Mimi tak lantas berdiam diri di rumah saja. Wanita 29 tahun ini kemudian memulai usaha membuat cookies sehat. Usahanya sendiri terinspirasi dari pengalaman pribadinya yang sulit mencari camilan sehat untuk anaknya yang masih balita.

Maklum, berbagai penganan seperti cookies yang beredar di pasar ternyata tidak lepas dari risiko. Sebab seperti yang kita ketahui banyak yang masih dibuat dari bahan-bahan yang tidak sehat, seperti tambahan bahan pengawet dan kimia tambahan serta pemanis buatan.

"Seperti ibu-ibu muda lain, tentu saya ingin memberikan makanan yang sehat untuk anak saya. Tapi saya cari-cari ternyata sulit. Akhirnya saya pun coba membuat cookies sendiri,” ujar Mimi saat dihubungi tim Vemale.com.

Cookies buatan Mimi ini sebenarnya terbuat dari peralatan sederhana. Namun, dibuat dengan bahan-bahan terpilih yang terjamin kesehatannya. Pemilihan tepung, gula asli, mentega, dan lainnya diperhatikan betul-betul. Hasilnya ternyata di luar perkiraan Mimi. Banyak teman maupun saudara yang sangat menyukai cookies buatan Mimi tersebut.

“Saya ini sejak lama ingin punya bisnis sendiri, tapi bingung mau bisnis apa, lalu muncul ide bisnis cookies ini. Saya bermodalkan Rp50 juta dan dengan bantuan dua orang karyawan yang kebetulan ada di rumah,” ujar wanita yang awalnya bercita-cita menjadi dokter ini.

Uang Rp50 juta itu sendiri diperolehnya dari bantuan modal usaha dari Kementerian Koperasi dan UKM sebesar Rp20 juta, dan dari tabungan sendiri sebesar Rp30 juta. Maka mulailah tahun 2015 lalu, dia memproduksi cookies yang dia beri nama Mich (Kue Almond) itu. Mich diambil dari nama anaknya Mikaela Christine. Untuk memasarkannya, Mimi saat itu memilih media sosial atau online. Kemasannya pun masih sangat jadul yakni dengan toples biasa. Tak disangka peminatnya cukup banyak.

Pelanggannya pun didominasi ibu-ibu muda yang memiliki permasalahan sama dengan Mimi, yakni soal mencari camilan atau makanan yang sehat sekaligus mampu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak maupun orang dewasa.

“Permintaan ternyata banyak dan selama dua tahun terakhir saya kebanjiran pelanggan,” sambung Mimi yang punya akun instagram @michtreat.

Menjelang tahun ketiga atau tepatnya pada Desember 2016 lalu, dia pun mengambil langkah transformasi bisnis menuju bisnis yang semakin serius. Dia pun memperbarui mesin dan oven dengan ukuran lebih besar, dan menambah karyawan menjadi empat orang. Selain itu, kemasan pun diubah menjadi lebih fresh, desain menarik dan lebih modern. Cakupan pasar pun mulai diperluas.

Apalagi, faktanya, produk cookies Mich ini memang bukan melulu untuk anak-anak, tapi bisa untuk semua umur dan jenis kelamin. “Ini makanan yang sehat, enak, dan sangat cocok untuk teman ngeteh maupun ngopi bagi siapa saja, baik pada pagi hari, siang hingga sore hari,” ucap Mimi.

Sekarang produk Mich yang dibuat rumahan dan dengan resep terbaik warisan turun-temurun, sudah dipasok ke retail modern. Salah satunya ke 42 Carrefour di Jabodetabek. Produk yang dijual sudah mencapai ribuan kemasan per bulan.

Cookies PD Mich ini bahkan menjadi kebanggaan Dinas Perdagangan Tangerang dan Kementrian Koperasi dan UKM sebagai UKM binaan mereka. Cookies yang terbuat dari almond, susu, telur, terigu, mentega pilihan ini sudah mendapat label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dinas Kesehatan Tangerang. Kementerian Koperasi dan UKM pun memberikan bantuan untuk kemajuan bisnis Mich.

Wah, benar-benar kisah yang inspiratif ya Ladies. Semangat dan kerja keras Mimi dalam berbisnis sungguh luar biasa. Tertarik untuk mencoba terjun ke dunia bisnis seperti yang dilakukan oleh mantan pramugari ini?

(vem/asp/nda)