Para pemuda memang berperan penting dalam kemajuan suatu negara, bahkan Bung Karno pernah mengatakan 'Beri Aku 10 Pemuda, Akan Kuguncang Dunia'.
Untuk itu, sebagai pemuda harus mempunyai semangat untuk merubah suatu negara lebih maju lagi. Seperti halnya yang diungkapkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memaparkan, Generasi muda sekarang harus dapat menyikapi perkembangan yang terjadi di dunia, selalu mengambil sisi positif dari setiap yang ada meski berbeda, serta meninggalkan sisi negatifnya. Pemuda harus selalu memiliki semangat jiwa perubahan untuk membangun negara Indonesia yang mandiri, tetap bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku, budaya, dapat berpikir rasional, demokratis, tetap kritis dalam menuntaskan segala masalah yang ada di negara kita.
“Indonesia dibangun oleh para pendiri bangsa didasarkan atas berbagai sudut pandang dan keberbedaan atas suku, agama, dan budaya, maka pemuda sekarang harus mampu menyikapi apa yang ada dengan semangat menyelesaikan masalah secara rasional dan demokratis, karena pada hakekatnya pemuda sekarang adalah calon-calon pemimpin masa depan yang mampu menata lebih baik penuh rasa damai dan tetap bersatu,” ungkap Menpora saat menghadiri pelantikan Pengurus Pusat Empower Youth Indonesia (EYI) – Great Leader for Great Nation (GLGN) dan Talk Show yang menggugah semangat kepemudaan dengan tema “Memberdayakan Pemuda Indonesia” dan penandatanganan MoU dengan Telkom serta Asosiasi Media Digital tentang “Desa Cegah Narkoba” di Balai Sarwono, Jakarta.
Sayangnya ada banyak permasalahan pemuda yang krusial seperti narkoba dan pengangguran terus menghantui para pemuda Indonesia seperti yang disampaikan Ketua Dewan Pembina EYI Lukman, Data BN menyebutkan bahwa dari 6 juta orang yang terkena narkoba ada 20% anak muda yaitu pelajar dan mahasiswa. Sedangkan dari data penyerapan tenaga kerja terjadi banyak penurunan alias terjadi pengangguran, yaitu data terakhir 2016 dalam setiap pertumbuhan ekonomi 1% hanya mampu menyerap 110 ribu tenaga kerja dan ada pengangguran sekitar 7 juta jiwa.
“Meski hanya bagai setitik di tengah lautan permasalahan khususnya yang krusial bangsa, antara lain; ketimpangan ekonomi, narkoba dan pengangguran, kehadiran EYI-GLGN kita harapkan dapat berkontribusi, membantu dan memberikan alternatif solusi,” ungkapnya saat ditemui dalam acara yang sama.
Melihat hal tersebut, Ketua Pengurus Pusat EYI Mohamad Ikhsan Tualeka menegaskan EYI dibentuk dari berbagai elemen bangsa sebagai wadah bagi pemuda untuk mengembangkan minat dan bakat, memperluas wawasan, meningkatkan kualitas, dan membangun networking pemuda agar mampu bersaing diera global sehingga tampil mendunia, menjadi pemuda luar biasa.
“Berbagai elemen bangsa dan berbagai profesi, seniman, artis, pengusaha, akademisi, hingga anggota luar biasa yang terdiri dari tokoh masyarakat dan ekspatriat atau orang asing tapi punya kepedulian terhadap Indonesia, hingga junior members EYI yaitu para pelajar dibawah 16 tahun, dan berbagai profesi lintas bangsa ada di EYI, itulah sinergitas yang membedakan dari organisasi kepemudaan yang sudah ada,” ujar tokoh muda asal Maluku ini bertutur.
Menpora pun menyambut baik semua rencana EYI untuk memberantas permasalahan pemuda di Indonesia.
“Saya menyambut baik dan apresiasi atas pelantikan EYI, karena saya yakin di sini ada orang-orang hebat yang memiliki kepedulian terhadap nasib bangsa ke depan untuk mandiri, saya juga berharap EYI dapat menjadi mitra strategis kesuksesan program kepemudaan Kemenpora seperti Pemuda Mandiri Perdesaan, Kirab Pemuda Nusantara, Kota Layak Pemuda, dan bersiap menjadi relawan demi suksesnya hajat bangsa Asian Games 2018,” tutup Menpora.