Ketika Status Janda Menuai Godaan Nakal, Lawan dengan STOP!

Fimela diperbarui 02 Apr 2017, 10:27 WIB

Terbacalah sebuah pernyataan di grup diskusi online, yang kebanyakan beranggota para single moms:

"Gue mah udah hapal, model dan modus rayuan laki-laki di dunia maya ataupun di alam nyata. Udah kagak mempan!"

Demikian ungkapan hati seorang single mom beranak dua yang memilih untuk hidup sendiri dulu sejak ditinggalkan mantan suami yang menikah lagi beberapa tahun lalu. Yang membuat hati teriris, dia ditinggalkan saat anak keduanya masih di dalam kandungan, yang hingga kini dibesarkannya sendirian di Jakarta.

Aktivitasnya sebagai tim marketing sebuah produk dan jasa kuliner, mengharuskannya untuk selalu berinteraksi dengan hampir semua jenis orang, baik perempuan maupun laki – laki. Dan aktivitis ini tak ayal menempatkannya dalam posisi ‘rawan’ saat berkomunikasi dengan lawan jenisnya.

Tak berbeda jauh dengannya, kisah lain seorang dokter di satu kota di Jawa Timur yang sedang dalam pengejaran gelar Masternya. Dia masih terbilang muda namun berstatus single mom dengan satu anak. Dia berpisah dari pasangannya karena terjadi perselisihan yang disebabkan oleh masalah prinsip dan perbedaan pendapat. Dia juga menegaskan:

Saya bahkan harus secara tegas mengucapkan kepada setiap laki-laki yang terindikasi mulai menggunakan 'kata - kata bersayap' penuh makna simbolis rayuan, godaan atau flirting, dengan kalimat; "Stop it, you have just crossed my boundaries". Dan biasanya mereka akan diam dan menyingkir.

Ya, semua orang memiliki batasannya sendiri-sendiri, baik para gadis atau ibu rumah tangga, terlebih pada para single moms yang lebih dikenal dengan sebutan janda oleh masyarakat. Kita tidak menutup mat bahwa status janda di mata sebagian orang terlanjur menjadi status yang 'mengundang', 'menantang' dan membuat para laki-laki seolah terbawa imajinasinya sendiri yang menjurus pada hal negatif.

Dengan banyaknya stigma negatif melabeli para janda, maka tak pelak hal ini semakin mempengaruhi pola pikir dan cara bersikap para laki-laki yang sering bertingkah tidak sopan dan meremehkan para janda. Silakan tanya kepada para single mom atau janda di sekitarmu, mayoritas dari mereka pernah mendapat rayuan atau godaan dari para pria (apapun status si pria). Apa yang dilakukan para pria itu membuat para single moms atau janda ini semakin terluka oleh pelecehan yang menyinggung harga diri. Padahal, banyak single mom yang menjaga diri dan penampilan dari hal-hal negatif. Namun tetap saja, gangguan itu datang.



Godaan, rayuan alias flirting yang cenderung tak senonoh ini bisa datang kapan saja. Dari yang dahulunya mengaku sahabat bahkan dari seorang pasien yang datang berobat. Saat status mereka sebagai single moms atau janda terungkap, tak ayal sebagian besar laki-laki berubah sikap. Sayangnya, alih-alih merasa iba dengan para single mom, pria-pria itu justru sering berpikir bahwa janda merasa 'kesepian', maka janda butuh 'teman', yang bisa memberikan 'belaian kasih sayang' dan dengan mudahnya akan jatuh ke dekapan.

Lalu selanjutnya, bagaimana cara menyikapi upaya menggoda para laki-laki yang telah menjurus pada tindakah flirting yang bernuansa pelecehan? Berikut beberapa tips yang terkumpul dari para janda, single moms dan komunitas Single Parents Indonesia in Motion (SPINMOTION).

STOP

S - Set your boundaries and rule to play (tetapkan batasan dan cara bermain) dengan siapapun, terutama saat berkomunikasi dengan para laki-laki, baik di dunia maya atau aktivitas sehari-hari dalam pergaulan. Cara berkata-kata, gaya berpenampilan, waktu berkomunikasi, penggunaan kata-kata serta tegas dalam menyatakan sikap saat ternyata pembicaraan sudah mengarah pada hal-hal yang berbau godaan atau bernuansa flirting.

T - Turn down every indecent proposal right on the spot (tolak penawaran tak senonoh saat itu juga). Banyak cara atau modus yang dimiliki para laki-laki untuk memikat lalu menjerat para korbannya hanya untuk kesenangan sementaranya. Berawal dari chat ringan tentang kehidupan sehari-hari, atau justru berkeluh kesah agar mendapatkan simpati sampai seolah-olah berkonsultasi tentang masalah wanita berkaitan dengan istrinya sendiri. Luar biasa bukan? Nah, saat mulai muncul ajakan atau permintaan yang mengarah pada hal-hal tak wajar, melanggar kesopanan dan etika pergaulan serta akan memunculkan fitnah, maka tolak apapun permintaan atau ajakannya. Sudah bisa dipastikan bahwa 'proposal' ini hanya akan berujung pada kerugian pada pihak yang menerimanya.

O - Obtain respect from anyone in every conversation or communication (dapatkan respek dari siapapun dalam setiap percakapan maupun komunikasi). Setiap orang akan dinilai dari ucapannya dan bagaimana dia membuktikannya dalam tindakan nyata. Seorang single moms atau janda yang telah mendapatkan stigma 'miring' dan negatif dari sebagian besar masyarakat hendaknya mampu memahami hal ini justru dengan membuktikan dengan ucapan dan tindakan yang sebaliknya. Butuh waktu dan kesabaran yang ekstra memang bagi seorang janda untuk melawan dan membalikkan stigma yang turut disematkan kepadanya, namun dengan berjalannya waktu serta kedisiplinan serta ketegasan diri dalam menerapkan aturan-aturan di atas, tidak menutup kemungkinan bahwa akhirnya justru respek dan penghormatan dari orang -orang di sekitarnya akan didapatkannya.

PPull down your shade and get away (tutup diri dan pergilah saja atau tinggalkan). Bukan menyerah, namun lebih kepada mengalah. Ada kalanya beberapa laki-laki tak bisa menerima jawaban ‘tidak’ dari seorang janda atau single mom yang sedang diincarnya. Sekali lagi, karena stigma sudah terlanjur melekat di pikirannya dan nafsu sudah menyelimuti hati sanubarinya, maka tujuan yang diarahnya hanyalah satu; mendapatkan tanggapan positif dari si janda sesuai dengan apa yang diinginkannya. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka waktu dan energi serta kesempatan untuk fokus pada masalah yang lainnya akan tersedot habis untuk menghadapi dan melayani gangguan ini. Saatnya untuk ‘menutup pintu’ atau tinggalkan pergi. Yakinkan diri bahwa tak ada gunanya untuk berlama-lama mengurusi masalah yang sebenarnya muncul dari para laki-laki itu sendiri. Dan jika memang perlu, sedikit ‘ancaman’ untuk melaporkan ke pihak berwenang, akan sedikit memberikan shock therapy bagi mereka.

Demikianlah tips atau kiat menghadapi dan menghindari godaan, rayuan alias flirting yang seringkali menimpa para gadis, ibu rumah tangga, khususnya para janda atau single moms dengan berbagai cara dan bentuknya. Namun tips atau kiat ini juga kembali kepada diri masing-masing dalam ketegasan dan kedisiplinan saat menjalankannya.  Artinya jangan sekali-kali ‘memulai’ untuk mencobanya jika hanya untuk ‘coba-coba’ yang pada ujungnya hanya untuk ‘diakhiri’. Dan sebuah kutipan sederhana mengakhiri artikel ini dengan:

“Don’t  you just hate when someone flirts the person you like? Or worse, the person you like flirts someone else?”

Empati, tenggang rasa atau Peribahasa Jawanya; “Ojo njiwit, nek ra gelem dijiwit” (Jangan mencubit, jika tak mau dicubit).

Dituliskan oleh Yasin bin Malenggang untuk rubrik #Spinmotion di Vemale Dotcom. Lebih dekat dengan Spinmotion (Single Parents Indonesia in Motion) di 

(vem/yel)
What's On Fimela