Kebanyakan Tidur, Ini yang Bakal Terjadi Pada Tubuhmu

Fimela diperbarui 23 Mar 2017, 13:30 WIB

Memang sangat disarankan untuk selalu mendapat tidur cukup dan berkualitas setiap malamnya. Tapi bukan berarti kita bisa tidur lama-lama setiap harinya. Kurang tidur atau kebanyakan tidur sama-sama kurang baik untuk kesehatanmu.

Pada umumnya orang dewasa butuh tidur 6-8 jam. Tapi kalau lebih dari 9 jam setiap malam, dampaknya bisa cukup negatif. Yuk, kita bahasa lebih lanjut soal dampak kebanyakan tidur pada tubuhmu.

    Kamu Berisiko Mengalami Gejala Depresi

    Seperti yang dilansir oleh huffingtonpost.com, dalam sebuah penelitian tahun 2014 yang meneliti orang dewasa kembar, para peneliti menemukan bahwa durasi tidur yang lama bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami gejala depresi. Partisipan yang tidur 7 hingga 9 jam per malam memiliki heratibilitas sebesar 27 persen terkena gejala depresif. Sementara itu, partisipan yang tidur lebih dari 9 jam memiliki heratibilitas sebesar 49 persen berisiko mengalami gejala depresif.

    Tubuhmu Rentan Mengalami Kegemukan

    Ada penelitian yang juga menarik terkait lamanya waktu tidur dan dampaknya pada tubuhmu. Dalam sebuah penelitian sederhana dari Quebec, para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang tidur lebih dari delapan jam per malam memiliki risiko 2 kali lipat lebih besar terkena diabetes tipe 2 atau toleransi glukosa terganggu dalam periode 6 tahun dibandingkan orang-orang yang tidur tujuh hingga delapan jam per malam.

    Orang yang tidur 9 hingga 10 jam per malam memiliki risiko 25 persen lebih besar mengalami kenaikan berat badan sebesar 5 kg selama periode penelitian 6 tahun itu. Meskipun orang-orang tersebut sudah mengontrol asupan makanan dan aktivitas fisiknya, risiko kegemukan tetap ada.

    Terganggunya Fungsi Otak

    Pada sebuah penelitian tahun 2012 yang dilakukan pada wanita lanjut usia, ditemukan bahwa  kebanyakan tidur (atau kurang tidur) bisa memperburuk fungsi otak dalam kurun waktu atau periode 6 tahun. Kalau kamu tidur lebih dari 9 jam per malam (atau kurang dari 5 jam), maka fungsi otak bisa terganggu atau semakin memburuk.

    Berisiko Terkena Masalah Jantung

    Tidur lebih dari 8 jam per malam bisa meningkatkan risiko terkena gangguan jantung. Hal ini seperti yang disebutkan dalam penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan American College of Cardiology tahun 2012 lalu. Para peneliti tersebut menganalisis data dari 3.000 orang dan menemukan bahwa orang yang kebanyakan tidur memiliki risiko dua kali lipat lebih besar terkena angina (nyeri dada atau rasa tidak nyaman yang biasanya disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke jantung) dan berisiko 1,1 kali lebih besar terkena penyakit arteri koroner.

Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Termasuk soal tidur. Terlebih kebiasaan tidur memang bisa mengubah ritme sirkadian, sekresi hormon, dan siklus menstruasi. Jadi demi menjaga kesehatan tubuh dan terhindar dari penyakit berbahaya, penuhi kebutuhan tidur dengan cukup.

(vem/nda)