Ladies, meledak hati ini membaca berita soal ibu muda Anggun Pradini yang meninggal dunia pasca melahirkan secara caesar di RSUD Belitung Timur. Ia mengalami pendarahan saat operasi caesar Jumat (17/3) sehingga dilakukan operasi tambahan pada Sabtu (18/3). Operasi terakhir membuat rahim Anggun diangkat namun tak menyelamatkan nyawanya.
Baca: Pahami Risiko Caesar, Jangan Sampai Ada Kematian Seperti Anggun
Caesar merupakan satu dari dua metode melahirkan yang umum dikenal. Satu metode lagi adalah persalinan pervaginaan. Metode apa yang kamu pilih untuk melahirkan adalah pilihan kamu sendiri. Namun, ada beberapa kondisi yang menyebabkan kamu harus melakukan operasi caesar.
Menurut dr.Liva Wijaya SpOG yang biasa berpraktek di RS Mitra Kemayoran, Jakarta, kapan tepatnya seorang perempuan melakukan caesar adalah ketika ada kelainan letak janin atau presentasi. "Misalnya letak lintang; presentasi bokong; presentasi dahi, gagal kemajuan persalinan, ketidakseimbangan antara panggul dan bayi, bayi besar, kehamilan bukan tunggal (kembar), kelainan letak plasenta," jelas dr.Liva ketika berbincang dengan vemale.com, Selasa (22/3).
Selain itu kondisi ibu juga menjadi pertimbangan. Misalnya keadaan ibu yang tidak memungkinkan untuk persalinan. "Seperti kelainan jantung,kelainan tulang punggung, eklamsi, dan gangguan keadaan janin," tambahnya.
Harus kamu pahami juga bahwa komplikasi seperti infeksi, perdarahan, dan emboli meningkat pada ibu yang operasi caesar. Ditambah lagi pada caesar kemungkinan terjadi komplikasi seperti cedera organ lain, luka caesar terbuka, dan alergi terhadap obat bius. "Oleh karena itu, operasi caesar lebih baik dilakukan dengan indikasi yang jelas," papar dr.Liva.
Menurutnya lagi bahwa saat ini, pasien banyak yang merencanakan untuk melahirkan secara caesar padahal tidak ada patologi/ kelainan yang mengharuskan untuk melakukannya. Salah satu alasannya adalah "takut". Moms harus tahu bahwa persalinan akan dipandu oleh bidan dan dokter yang siap membantu. Teknik untuk mengurangi rasa nyeri sudah banyak diteliti salah satunya penggunaan intra-labor anesthesia.
Keuntungan persalinan normal harus diketahui oleh calon ibu seperti penyembuhan dan mobilisasi lebih cepat, risiko komplikasi lebih rendah, nyeri luka lebih kurang dibanding caesar. Perlu diketahui juga, risiko komplikasi kehamilan selanjutnya pada bekas caesar akan meningkat dan operasi ulang pada bekas caesar meningkatkan kesulitan operasi dan komplikasi setelahnya.
"Bila pasien sudah diinformasikan tentang A to Z persalinan normal vs caesar, pilihan kembali ke pasien. Kenapa kembali ke pasien? Penelitian menyatakan bahwa pasien yang memiliki kesiapan mental sebelum dan saat persalinan memiliki tingkat kesuksesan persalinan normal lebih tinggi dari pada yang ragu-ragu," jelas dr.Liva lagi.
(vem/zzu)