Pengalaman tak menyenangkan, bukan berarti menjadi beban yang menendang kita ke jurang keterpurukan. Setidaknya, itulah yang pernah dialami oleh penata rambut ternama Indonesia, Chandra Gupta. Siapa sangka, di balik kesuksesan yang telah direngkuhnya hingga saat ini, pria berkacamata ini punya pengalaman pahit yang justru membuatnya bangkit.
"Dulu saat SMP, rambut saya pernah gondrong sebahu. Saya selalu menghindar saat ada pemeriksaan, biasanya di hari Senin. Tiba-tiba, guru saya memotong rambut saja diam-diam dari belakang. Di situ saya merasa marah sekali dan saya pukul guru saya. Karenanya, saya dihukum sampai tidak naik kelas," cerita Chandra saat ditemui Vemale di Malang City Point dalam rangka grand opening Chandra Gupta Hair & Beauty Salon Malang, hari Jumat (17/3). "Kemudian saya mencari sekolah yang ngurusinnya bukan rambut, tapi isi otakku."
Dari pengalaman itu, Chandra memutuskan masuk ke Sekolah Teknik Menengah (STM) karena di situlah ia menganggap bisa bebas berekspresi dengan rambutnya. Tetapi, lagi-lagi karena di drop out, Chandra pun berputar arah dan kembali menyadari bahwa dirinya sangat tertarik terhadap tata rambut. Ia belajar tata rambut secara mandiri, awalnya justru coba-coba. "Karena saya suka dengan rambut, sekitar usia 11 tahunan saya mencuri-curi gunting rambut kakak perempuan saya dan mulai menggunting-gunting rambut secara liar. Di situlah awal mulanya."
'Kenakalan' Chandra di masa sekolah akhirnya takluk sejak masuk sekolah hairdressing bernama Eiffel Hair Dressing School. "Di situ saya bertemu passion saya. Jadi saya sudah nggak ngurusin yang lain, nakalku hilang, semuanya ... Pagi sekolah, sore pulang, langsung latihan. Bangun tidur mikirinnya rambut terus."
Segala pengalaman pahit itu akhirnya berbuah hasil yang membanggakan bagi pribadi pria yang akrab disapa Babe ini. Salon Chandra Gupta yang dirintis sejak tahun 1987 dan bermula dari 5 orang karyawan saja, kini sudah berkembang hingga memiliki 250 tenaga profesional dan tersebar di kota Jakarta, Jogjakarta, Surabaya dan yang baru saja dibuka di Malang. "Malang menjadi kota pilihan saya untuk membuka cabang Chandra Gupta Hair and Beauty Salon karena Malang adalah kota pariwisata. Sangat maju pesat. Di situ ada kesempatan bagi dunia hairdressing untuk bisa mengambilnya untuk membantu warga Malang tampil lebih cantik lagi."
Ketika disinggung tren tahun 2017 di dunia tata rambut, menurut juara umum kategori Man-Cutting dalam kompetisi se-Asia pasifik di Taiwan tahun 1986 ini, tren long-bob masih akan bertahan. Tetapi hal ini tidaklah mutlak karena tidak ada satu tren yang pakem. "Karena tidak semua orang pantas. Saya lebih suka berkarya tergantung wajah, bentuk tubuh, body language, jenis rambut, begitu juga warna. Tergantung warna kulit, pantulan sinarnya hangat atau dingin."
Di tangan dinginnya, rambut-rambut artis ternama seperti Yuni Shara, Titi DJ hingga Krisdayanti, tampil begitu mempesona. Meskipun begitu, Chandra menekankan agar semua wanita punya gayanya masing-masing, tidak selalu mengikut arus dan supaya bisa menciptakan gaya sendiri.
Nah, buat warga Malang yang ingin merombak penampilan rambut, tak ada salahnya mencoba sentuhan tangan dingin tim Chandra Gupta bersama para partner cabang Malang ini, yaitu Lia Candrasari, Vita Sudartatik dan Dewi Assa'ad. Kamu bisa langsung menuju ke Malang City Point lantai 2 dan temukan gaya rambut yang paling sesuai dan mampu menonjolkan keunikan dirimu.