Perempuan mana pun bakal luluh mendengar suara hati Putri Aisah Aminah, istri dari Ustaz Ahmad Al Habsyi? Putri Aisah menggugat cerai Al Habsyi sejak Februari 2017 silam karena merasa dibohongi. Pasalnya sebelas tahun mereka membangun rumah tangga, ternyata tujuh tahun di antaranya disisipi oleh poligami.
Putri Aisah pun baru tahu ada madu dalam pernikahan mereka pada setahun belakangan. Sakit hati dan terluka, Aisah menggugat cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Timur, dengan nomor perkara 0478/pdt.G/2017/PAJT.
"Nggak mungkin wanita seperti saya, seorang ibu, seorang istri, kalau nggak ada masalah berat dan serius, mau menghancurkan rumah tangganya. Saya berusaha sekuat tenaga berjuang untuk kesejahteraan dirinya dan juga anak-anaknya. Cuma apa yang harus saya lakukan kalau masalahnya sudah terlalu complicated, sudah terlalu prinsip?" tutur Putri Aisah kala ditemui usai sidang di Pengadilan Agama Jakarta Timur seperti dilansir dari Kapanlagi.com, Jumat (17/3).
Baca juga: Poligami Itu Pilihanmu, Tapi Jangan Bohongi Aku
Perkara poligami dianggap Putri Aisah bukan sebagai masalah utama. Melainkan kebohongan yang dilakukan suaminya dengan menutupi adanya istri lain selama tujuh tahun. Meski akhirnya Al Habsyi menceraikan istri kedua, ternyata masalahnya tak selesai sampai di situ. Hal tersebut diungkap oleh kuasa hukum Putri Aisah, Vidi Galenzo.
"Jadi kawin diam-diam, ketahuan, dikonfrontir-lah, disuruh ceraikan. Al Habsyi akhirnya ngikuti dengan cara terpaksa. Udah diceraikan, ternyata berlanjut. Nah itu yang jadi problem. Karena itu dianggap nggak berhasil jadi ya berujung dibawa ke gugatan cerai," kata Vidi.
Kebohongan yang ditutupi kebohongan tidak akan berbuah baik. Putri Aisah nampak sudah lelah dengan dusta yang tak kunjung selesai dari mulut suami. Tak bisa juga kita menyalahkannya jika akhirnya memilih berpisah meski harus meninggalkan bapak dari ketiga anaknya.
Ditilik dari sisi psikologi, komunikasi dan kepercayaan memang memegang peranan penting dalam pernikahan. Menurut Dr. John Grohol, pendiri dan CEO dari Psych Central, hubungan pernikahan bisa mati dan hidup berdasarkan jumlah diskusi yang mereka lontarkan.
"Jika dua orang tidak bisa menemukan cara terbuka dan jujur mengkomunikasikan kebutuhan dan perasaannya pada satu sama lain, hubungan itu tidak akan bertahan lama. Pasangan harus bisa menemukan cara berkomunikasi dengan teratur, terbuka, dan langsung."
Teori ini memang benar adanya. Karena komunikasi yang tertahan (baca: dusta) tidak akan membawa kebahagiaan dalam suatu hubungan jangka panjang. Ini juga menandakan tiadanya rasa hormat pada pasangan. Bila memang kamu mencintai dan menyayanginya, jujurlah padanya.
(vem/zzu)