Punya 500 Tahi Lalat Hingga Mirip Dalmatian, Gadis Ini Jadi Model

Fimela diperbarui 17 Mar 2017, 14:35 WIB

Tahi lalat di tubuh yang cukup banyak tidak jarang akan membuat seseorang merasa risih, kurang nyaman dan tidak percaya diri. Tapi, ketika orang tersebut bisa mensyukuri apapun dan bagaimana pun yang ada di tubuhnya, kekurangan yang ada seperti halnya jumlah tahi lalat yang berlebih justru tetap membuatnya percaya diri, nyaman dan bangga.

Seorang gadis muda bernama Alba Pajero terlahir dengan kondisi langka yang sering disebut sebagai melanocytic nevus atau kulitnya dipenuhi dengan tahi lalat. Dikutip dari laman thesun.co.uk, Alba memiliki tahi lalat kurang lebih sebanyak 500 buah di seluruh tubuhnya. Tak hanya tahi lalat, di beberapa bagian tubuh Alba juga terdapat kulit dengan warna lebih cokelat gelap dan seolah timbul.

Menurut gadis yang kini berusia 16 tahun tersebut, tahi lalat di tubuhnya pertama kali muncul di paha, pinggul, bokong dan perut. Lambat laun, tahi lalat itu semakin banyak. Saat usianya lima tahun, Alba mengaku pernah melakukan operasi untuk menghilangkan tahi lalat yang sempat membuatnya minder, tidak percaya diri dan putus asa tersebut.

Tapi sayang, operasi yang dilakukan tidak membuahkan hasil yang cukup maksimal. Alba mengatakan, "Saat tumbuh dewasa, aku menyadari setiap orang memperhatikanku karena kulitku berbeda. Itu membuatku sangat risih, minder dan putus asa. Aku merasa sangat trauma. Aku merasa seperti monster dan menakutkan."

Gadis cantik ini menceritakan pengalaman yang lebih menyakitkan dari sekedar ditatap atau dipandang oleh orang lain.

"Tak hanya diperhatikan, aku juga pernah dikatakan bahwa aku mirip anjing dalmatian, aku mirip alien dan mengerikan. Saat aku berusia 13 tahun, aku merasa sangat buruk. Hari-hariku hanya dipenuhi dengan tangisan, rasa putus asa dan keminderan. Beruntung, aku bisa melewatinya dan menjadi seperti sekarang ini," tambah Alba.

Saat ini Alba sendiri merupakan gadis yang bekerja sebagai bintang iklan beberapa produk ternama. Semangat dan kesabarannya yang tinggi telah membuatnya menjadi gadis yang menginspirasi semua orang untuk tetap percaya diri dan menerima kondisinya, apapun serta bagaimana pun itu.

Alba mengatakan, "Aku dihubungi oleh orang-orang dari berbagai penjuru dunia. Mereka menyebutkan aku adalah seseorang yang menginspirasi. Itu membuatku lebih mencintai, menerima dan menyayangi diriku sendiri. Aku sangat bahagia karena tidak semua orang memandangku sebelah mata."

Apa yang dialami oleh Alba ini diharapkan bisa menumbuhkan semangat semua orang untuk menerima kekurangan yang ada di dalam dirinya sendiri. Alba ingin agar semua orang yakin bahwa apapun kekurangan dalam dirinya bisa diterima dengan tulus ikhlas dan dijadikan sebagai kelebihan yang mengesankan.

(vem/mim)