Beda dari Pria, Ini Efek Stres Pada Wanita yang Perlu Diwaspadai

Fimela diperbarui 16 Mar 2017, 14:40 WIB

Kita semua pernah stres dan merasa tertekan. Tapi tahukah kalau gender juga mempengaruhi tubuh bereaksi terhadap stres. Berbeda dari pria, tubuh wanita bisa merespon stres dengan cara yang tak sama.

Yuk, kita kenali apa saja efeknya yang terjadi pada wanita saat sedang stres. Supaya kita bisa lebih mudah untuk mengatasi dan mengantisipasinya.

Haid Telat atau Nggak Teratur
Sepert yang dikutip oleh apa.org, stres juga bisa mempengaruhi siklus menstruasi. Terlalu banyak atau terlalu sering stres bisa membuat haidmu telat atau nggak teratur. Lamanya siklus haid juga bisa terpengaruh. Bahkan haid bisa lebih sakit dari biasanya. Gejala PMS juga bisa lebih parah saat sedang stres, seperti nyeri haid, perut kembung, dan mood swings.

Jadi Lebih Cengeng dari Biasanya
Stres tak hanya mempengaruhi fisik tapi juga pikiran. Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh American Psychological Association, 44 persen wanita yang disurvei mengatakan jadi gampang menangis saat sedang stres, sementara pria hanya 15 persen saja yang mengaku gampang menangis saat stres.

Stres juga mempengaruhi nafsu makan. Dalam survei yang sama, disebutkan bahwa 22 persen wanita mengaku stres mempengaruhi nafsu makannnya dan 19 persen pria mengaku merasakan perubahan nafsu makan yang sama.


Meningkatkan Fungsi Otak
Tahun 2010, sebuah tim peneliti yang diketuai oleh Mara Mather, seperti yang dilansir oleh ncbi.nlm.nih.gov meneliti sejumlah bagian otak pada pria dan wanita saat sedang stres. Orang-orang yang sedang stres diminta untuk melihat gambar wajah orang yang sedang marah. Hasilnya? Pada pria, aktivitas di bagian-bagian otaknya yang membantu untuk memproses emosi orang lain menurun. Sedangkan pada wanita, bagian otak yang mengatur fungsi emosi dan sosial menunjukkan peningkatan aktivitas otak yang cukup signifikan.

Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Stres bisa meningkatkan risiko penyakit jantung pada wanita yang sudah melewati menopause. Menurut American Psychological Association, pada wanita pra-menopause, kadar estrogen membantu pembuluh darah merespon stres jauh lebih baik daripada wanita yang sudah menopause. Namun, pada dasarnya wanita dan pria sama-sama berisiko terkena serangan jantung atau stroke bila mengalami stres berat.

Meski kadang stres susah untuk dihindari tapi bukan berarti kita tak bisa mengatasinya. Istirahat yang cukup dan luangkan waktu untuk rileks bisa jadi langkah awal untuk mengatasi stresmu.




(vem/nda)