Korban Penyiraman Air Keras Buktikan Semua Wanita itu Cantik

Fimela diperbarui 10 Mar 2017, 13:30 WIB

Umumnya para model fashion show punya paras yang cantik dan sempurna, namun sepertinya ada yang tak biasa di acara fashion show yang diadakan di Dhaka, Bangladesh ini. Bukannya para model cantik yang berjalan di atas catwalk, namun wanita korban serangan air keras.

Fashion show yang diadakan tepat pada International Women's Day ini dihadiri oleh pecinta fashion, aktivis hak asasi manusia dan para diplomat. Fashion show ini bertujuan mengembalikan makna kecantikan wanita sembari memperingatkan kembali orang-orang akan serangan yang terjadi di masyarakat.

Shonali Khatun, salah satu model yang terpilih untuk berjalan di atas catwalk, bersama 14 model lainnya yang juga jadi korban serangan air keras, memperagakan baju-baju cantik karya para desainer. Shonali, yang berusia 14 tahun, mengaku bahwa acara ini sangat baik untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan serangan air keras.

Ia sendiri mengalami serangan air keras beberapa hari setelah dilahirkan dan saat itu orangtuanya terlibat sengketa hak milik. Siraman air keras itu meninggalkan luka bakar di wajah dan lengannya. Dia menghabiskan waktu hampir 3 tahun di rumah sakit dan menjalani sekian kali operasi. Sedangkan pelakunya tak tertangkap.

Ia berkata, "Aku sangat bahagia bisa berada di sini, suatu hari aku ingin jadi dokter."

"Kami di sini untuk menunjukkan kekuatan inner beauty. Aku mendapatkan banyak inspirasi dari mereka. Kekuatan mereka begitu besar," ujar Farah Kabir, direktur ActionAid Bangladesh.

Pelaksana berharap bahwa masyarakat bisa menerima mereka yang menjadi korban, tidak lantas mengucilkan, meremehkan atau menghindari mereka. Karena wanita yang jadi korban serangan juga punya hak yang sama dengan wanita lainnya. Cantik tak hanya dari rupa, tapi juga dari hati dan kepribadian.

(vem/feb)