Berita driver GrabBike yang melakukan tindak pelecehan SARA pada penumpang berinisal NB mendapat respon cepat oleh pihak Grab Indonesia. Mediko Azwar, Marketing Director, Grab Indonesia menyampaikan surat tanggapan tertulis yang ditujukan kepada vemale.com. Pihak Grab Indonesia telah menyampaikan permohonan maaf kepada NB serta berupaya mencegah hal yang sama terulang kembali dengan memberikan pelatihan ulang kepada para driver, khususnya mengenai etika pelayanan.
Inilah isi lengkap tanggapan resmi pihak Grab Indonesia.
Pada tanggal 6 Maret 2017, kami menerima informasi bahwa telah terjadi hal yang tidak berkenan yang melibatkan seorang pengemudi dan penumpang GrabBike. Segenap manajemen Grab menyesali atas ketidaknyamanan yang terjadi dan telah menyampaikan permintaan maaf kepada penumpang yang bersangkutan dan memberikan informasi terkini kepada penumpang mengenai tindakan-tindakan yang telah dilakukan menyusul laporan yang dibuat oleh penumpang.Keselamatan merupakan prioritas bagi Grab dan merupakan pilar dari seluruh kegiatan operasional dan layanan kami. Grab senantiasa berupaya untuk meningkatkan aspek keselamatan para penumpang dan pengemudi secara keseluruhan – mulai dari operasional, pelatihan pengemudi hingga teknologi. Kami telah menerapkan penegakan disiplin secara ketat melalui kode etik pengemudi dimana seluruh pengemudi GrabBike wajib menaati seluruh ketentuan yang tercantum dalam kode etik tersebut. Grab tidak akan segan untuk menindak tegas pengemudi yang melakukan pelanggaran, termasuk memberikan sanksi berupa pemberhentian sementara maupun pemutusan kemitraan.
Menyusul hasil investigasi berdasarkan bukti-bukti terkait kejadian tersebut, kami telah memutus kemitraan dengan pengemudi yang bersangkutan dan siap memberikan dukungan penuh kepada penumpang tersebut jika yang bersangkutan melakukan pelaporan ke pihak yang berwenang. Kami sangat menghargai masukan yang telah disampaikan dan akan kami gunakan untuk meningkatkan kualitas layanan kami. Kami berupaya agar kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari, salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan ulang secara berkala kepada para mitra pengemudi mengenai etika pelayanan kepada penumpang sesuai dengan kode etik yang berlaku dan sekali lagi, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh penumpang tersebut.
Sebagai media yang sering mendengar keluhan perempuan mengenai pelecehan di area transportasi umum, khususnya SARA dan tindakan yang berujung pada ancaman tindak asusila, kami tentu senang Grab Indonesia bertindak cepat. Para perempuan yang menjadikan transportasi umum berbasis online sebagai bantuan sehari-hari tentu akan merasa lebih aman dan nyaman jika semua driver menerapkan aturan dan kode etik yang berlaku.
Semoga kejadian yang sama tidak terjadi lagi dan transportasi umum berbasis online semakin memberi pelayanan yang nyaman, khususnya untuk para perempuan.
(vem/yel)