Cerita Korban Dugaan Pelecehan Berbau SARA oleh Driver Grab

Fimela diperbarui 07 Mar 2017, 12:08 WIB

Gadis muda berinisial NB tidak pernah menyangka pemesanan ojek online yang dilakukan Jumat (2/3) akan berujung pahit. Dia yang memesan ojek dari aplikasi Grab, ingin berangkat dari arah Jalan Tol Cawang Grogol ke bilangan Pancoran, Jakarta Selatan. Perhitungan jaraknya yang tak terlalu jauh hanya menghabiskan Rp5.000 dengan driver pria berinisial TT.

Namun, NB kemudian ditelepon oleh pihak driver yang mengatakan bahwa ia tak bisa menjemput karena jarak yang terlalu jauh. NB pun kemudian memesan ojek online dari aplikasi lain dan langsung meluncur ke lokasi tujuan utamanya.

Tapi sialnya buat NB, dia tak bisa membatalkan pesanan pertamanya via Grab karena kendala teknis. NB kemudian menelepon si driver dan menyatakan kendala tersebut. Sayangnya reaksi driver itu membuat NB ketakutan. Sang driver marah dengan menelepon dan mengirim WhatsApp (WA) berisi kata makian.

"Tepat sebelas kali dia menelepon saya selama saya di Uber (nama aplikasi moda online)," cerita NB pada vemale.com, Selasa (7/3). "Saat saya sampai di lokasi, saya dapat WA message dari dia yang mengatakan saya 'brengsek'. Bagaimana bisa seorang driver mengatakan itu pada pelanggan?" ujarnya lagi.

Cerita NB kemudian tersebar di Facebook. Lengkap dengan nama si driver dan chat yang berisi hinaannya pada ras NB. Menurut gadis muda ini, dia memutuskan untuk membagi ceritanya agar para gadis sepertinya bisa lebih berhati-hati saat memesan ojek online.

"Dan juga, supir GRAB Bike-nya sudah mengancam keselamatan saya dan membuat saya insecure dengan orang-orang sekitar saya. Terus dia juga sudah membawa ras dalam masalah sepele ini," kata NB.

Yang lebih disesalkan oleh NB adalah ini memang masalah kecil tapi membuatnya dihantui selama beberapa hari. "Kejadiannya sudah empat hari yang lalu. Tetapi kenapa dia masih kontak saya dengan mengancam saya. Cuman masalah Rp5.000, mbak," keluh NB.

Atas kejadian ini NB mengaku sudah dua kali dihubungi oleh pihak GRAB untuk melakukan mediasi dan meminta kronologi kejadian. Tapi karena waktu dan jarak, kedua pihak ini masih gagal bertemu.

Pihak Grab ketika dimintai keterangan oleh vemale.com menyatakan akan menindaklanjuti dan memberi teguran keras pada mitra pengemudi yang bersangkutan. "Ini dikarenakan sudah melanggar kode etik dari Grab. Dan saat permasalahan tersebut saat ini sudah dalam penanganan tim terkait kami," demikian tulis Cristi sebagai perwakilan dari Grab.

(Baca: Tanggapan Resmi GRAB Indonesia Terkait Kasus Pelecehan SARA)

Sedangkan buat NB sendiri, dia hanya meminta ada tindakan tegas pada sang driver bersangkutan. "Saya berharap Grab bisa mencabut license-nya dan di-black list dari semua transportation application. Biar dia tidak berkeliaran dan tidak mengganggu dan mengancam keselamatan orang lain," tutup NB.

 

(vem/zzu)