Mom, kamu sudah melihat potongan bagian dari buku Aku Bisa Mengendalikan Diri karya Fitria Chakrawati atau yang biasa dipanggil Fita Chakra? Potongan buku ini menjadi viral di media sosial karena dianggap vulgar menceritakan tentang masturbasi yang dilakukan oleh anak-anak.
Dalam potongan halaman buku yang diterbitkan oleh Tiga Serangkai ini diperlihatkan seorang anak laki-laki yang belajar tidur sendiri dan kesulitan tidur. Dalam kegelisahannya, sang anak menemukan hal yang baru yang berhubungan dengan kenikmatan seksual.
Sontak, buku ini langsung menuai kontroversi karena dianggap mengajarkan anak untuk memberi kepuasan pada dirinya sendiri. Tak ayal, pihak penerbit dan penulis langsung memberi permintaan maaf dan menarik buku itu dari peredaran.
Padahal menurut Fita sebagai penulis, dia tidak bermaksud demikian ketika menelurkan buku ini. "Niat kami sesungguhnya adalah supaya anak-anak bisa melindungi diri dari kejahatan seksual. Bila teman-teman mencermati, ada halaman tips orangtua di sini karena buku ini memang dibaca dengan bimbingan ortu," demikian pernyataan Fita pada Senin (20/2).
(Baca: Pernyataan lengkap Fita Chakra, penulis Aku Bisa Mengendalikan Diri)
Hal senada dilontarkan Komisioner Komnas Anak, Elizabeth Santosa yang menyatakan bahwa buku Aku Bisa Mengendalikan Diri tak mengajarkan anak bermain kelamin. Sebaliknya, ini hanya masalah sudut pandang saja karena menurut Elizabeth buku ini memberi kasus dan jawaban yang baik.
"Realitasnya, anak (maupun dewasa) punya rasa curious (penasaran). Tanpa diajarkan pun anak bisa saja mengeksplorasi alat genitalnya. What's next? Kita ajarkan untuk tidak melakukannya, bukan? Jadi apa masalahnya dari buku tersebut," ujar Elizabeth dalam perbincangannya dengan vemale.com, Selasa (21/2).
Ditambahkan wanita yang juga psikolog anak ini bahwa contoh kasus anak memegang alat genital dimulai dari usia tiga tahun. Itu berdasarkan kasus pasien yang pernah ia tangani. Satu-satunya kesalahan dalam buku ini hanyalah label buku yang seharunya dicap sebagai 'Parenting Book' dan bukan 'Children Book'.
"Memang buku ini perlu ditarik karena permasalahan label, kesalahan penerbit. Tapi kalau sudah dibetulkan of course setuju (dengan buku ini)," tambah Elizabeth.
Tapi secara keseluruhan, Elizabeth menyatakan bahwa ia mengajarkan anak-anaknya untuk mempelajari hidup berdasarkan kejadian nyata. Sebab, itu merupakan salah satu cara melindungi mereka. "Melindungi anak artinya mengajari mereka kenyataan dan skill, bukannya menghindari mereka dari melihat fakta yang ada. Saya pribadi melabeli buku itu sebagai 'Educational Book'," demikian ujar ibu dua anak itu.
Well Mom, para pakar dan pelakunya sudah bicara menyangkut kasus buku Aku Bisa Mengendalikan Diri ini. Tinggal kamu telaah lebih lanjut sebelum akhirnya mengambil kesimpulan. Jangan hanya lihat satu-dua halaman dari buku tersebut. Cobalah lihat secara keseluruhannya dan timbang dengan baik sebelum akhirnya kamu bacakan untuk anak. Be smart, Ladies :)
(vem/zzu)