Perjuangan Pak Imron Dagang Soto Mie, Semua demi Anak Istri

Fimela diperbarui 17 Feb 2017, 10:10 WIB

Berdagang di tengah semua harga kebutuhan yang makin mahal jelas tak mudah. Benar-benar harus putar otak dan kerja lebih keras dari biasa agar dapur di rumah bisa tetap ngebul. Seperti perjuangan Pak Imron yang sehari-hari berdagang soto mie ini.

Ladies, pastinya kamu sudah nggak asing kan dengan soto mie? Makanan yang berbahan dasar mi telur ini memang sangat pas disantap saat makan siang. Apalagi ketika hujan tiba, kuahnya yang sedap dapat membuat tubuh hangat. Bahan tambahannya seperti kikil, risol, bihun, serta kol menambah kenikmatan soto mie ini. Hidangan ini paling sering dijumpai di daratan Sunda, khususnya Bogor dan bahkan kini sudah meluas ke luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.



Sudah 21 tahun lamanya Pak Imron berdagang soto mie. "Dari dulu udah jualan soto mie nggak pernah ganti, sejak tahun 1996," ujar pak Imron saat ditemui tim Vemale.com.

Walau sudah berdagang berpuluh-puluh tahun, Pak Imron mengaku memang tidak ada peningkatan yang signifikan dari penghasilannya berjualan. "Yah dari dulu dagang ya gini-gini aja, sehari paling dapet seratus apalagi kalau bahan-bahan soto mie harganya naik. Kayak kemarin cabai yang harganya melunjak, pusing juga saya soalnya soto mie kan paling pas kalau pakai sambal," ujar bapak berusia 47 tahun ini.



Pak Imron mengaku bahwa keahliannya meracik bumbu didapatnya dari sang adik ipar. Sekarang ia sudah lihai membuat bumbu andalan untuk soto mie yang ia jual.

Dengan semangkuk soto mie seharga Rp. 12.000 per mangkuk, ia mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari dan membiayai dua anaknya bersekolah. Kita doakan semoga usaha Pak Imron lancar, ya Ladies. Semoga dagangannya juga selalu laris manis setiap hari.

(vem/asp/nda)