Happy Valentine's Day, Ladies! Selamat merayakan Hari Kasih Sayang buat kamu si ibu rumah tangga, si wanita pekerja, mahasiswi, pekerja kantoran, dan semua pembaca setia Vemale. Bukan maksudnya berlebihan dalam mengungkap sayang, tapi bukankah lebih baik menyebarkan kasih daripada benci?
Khusus untuk artikel kali ini, kita ngga akan bahas mengenai perayaan Valentine pada pasangan pacaran. Kali ini kita coba lihat dari sisi hubungan yang sudah lebih solid seperti di hubungan pernikahan. Dari beberapa Ladies yang sudah menikah dan menjalani proses pacaran dengan suami mereka, ternyata Valentine tidaklah semenarik itu untuk dirayakan.
Vera misalnya. Ibu dua anak lelaki ini mengaku pernah merayakan Valentine dengan suaminya, Irfan, ketika masih pacaran dulu. Tapi saat muncul dua buah hati dalam rentang waktu yang sempit, jadilah Valentine itu menguap.
"Karena banyak hal yang jauh lebih penting yang kudu saya pikirin sejak punya anak," alasan Vera, 32 tahun, kala berbincang dengan vemale.com.
Hal serupa disuarakan Amelia dan Criesti yang juga sudah memiliki anak. Amelia menyatakan dia pernah merayakan Valentine dengan pacar yang sudah jadi suaminya sekarang. "Saat itu hanya simbolik aja, ngga pernah merayakan Valentine dengan serius. Tapi sesudah nikah, Valentine jadi sesempatnya saja karena kita berdua sama-sama sibuk dan kita anggap itu ngga berbeda dari hari lainnya," ujar Amelia si ibu dari satu putri berusia lima tahun.
Sedangkan Criesti malah sama sekali tidak pernah merayakan Valentine dengan suami yang dipacarinya selama sepuluh tahun, Erick. Alasannya sederhana,"Kalau ikutan euphoria Valentine rame bok! Kasih kado juga ngga harus pas Valentine kan?" kata Criesti.
Jawaban lebih ringkas disuarakan Ebi Tanziah, konselor ASI yang sudah menikah selama tujuh tahun. "Karena tiap hari harus jadi Hari Kasih Sayang," ujar Ebi yang membuat dada ini terenyuh mendengarnya.
Jadi apakah penting buat pasangan menikah merayakan Valentine? Jawabannya: penting ngga penting. Penting karena dalam pernikahan dibutuhkan yang namanya memanaskan romansa. Kamu akan selamanya bersama si dia, tolong garis bawahi kata 'selamanya'! Yes, selamanya artinya seumur hidup bersama sehingga wajar jika kemudian timbul rasa jenuh.
Dan, Hari Kasih Sayang menjadi semacam selebrasi yang manjur untuk meredakan rasa jenuh pada satu sama lain. Coba ingat-ingat deh, kapan terakhir kali kamu dan dia bertukar kado sambil cium pipi/bibir? Cuek saja jika agak terdengar norak, yang penting kamu dan dia bahagia dengan hadiah kecil yang saling kalian berikan.
Seperti dikatakan penulis Nurturing Marrige, bahwa Valentine bisa berdampak baik pada pernikahan karena,"Valentine's Day can rekindle the romance in your marriage. And being romantic is soooo good for your marriage," demikian ditulis pasangan Aaron dan April Jacob sebagai pengasuh situs ini.
Tapi buat kamu yang kurang setuju, ya tidak apa-apa dengan tidak merayakan Valentine sama sekali. Enaknya menikah adalah kalian bisa Valentine-an setiap hari. Malah kadang suka timbul ide spontan untuk melakukan ini-itu berdua dan rasanya luar biasa bahagia...awwww!
Di atas semua pilihan yang kamu buat Ladies, ingatlah untuk bersyukur karena sudah memiliki pasangan sehati, tempat tinggal memadai, uang untuk membeli makanan, kesehatan, persahabatan, dan sanak-keluarga. Mereka inilah komponen yang jauh lebih penting dalam hidup kamu dibanding perayaan sekali dalam setahun.
Pasangan yang kuat adalah mereka yang paham nilai dari komponen macam ini. Terpenting adalah mereka mensyukuri apa sudah mereka punyai di dunia ini.
(vem/zzu)