Gaya hidup yang sehat memang dapat ditularkan pada anak melalui kebiasaan yang diciptakan di dalam rumah. Untuk itu, peran orang tua memang sangat penting dalam membangun gaya hidup sehat. Seperti contoh minum susu teratur yang sesuai dengan kebutuhan. Sebab, seperti yang kita ketahui gaya hidup sehat memang penting untuk keberlangsungan hidup.
Seperti yang dijelaskan oleh ahli gizi juga dosen di Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II sekaligus anggota Bidang Penelitian dan Pengembangan Gizi Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Dr. Marudut, MPS, gaya hidup sehat merupakan hal yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup manusia. Berbagai masalah kesehatan dapat terjadi bila manusia tidak mengikuti gaya hidup sehat. Oleh karena itu, pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang sebagai acuan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mencapai hidup sehat. Berdasarkan peraturan tersebut, untuk mencapai hidup sehat perlu adanya pemenuhan gizi seimbang, yakni zat gizi yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan.
Lebih jauh ia menekankan bahwa anjuran untuk mengonsumsi makanan yang beraneka ragam terdapat pada pesan pertama dari pedoman gizi tersebut dan anjuran melakukan aktivitas fisik untuk mempertahankan berat badan yang normal terdapat pada pesan kesepuluh.
Susu merupakan salah satu pangan sumber zat gizi makro (protein) dan mikro (kalsium) yang diperlukan oleh tubuh manusia, dengan mutu protein terbaik (setara telur unggas) di antara pangan sumber protein lainnya. Mutu protein susu disebut terbaik didasarkan atas kelengkapan jenis dan jumlah asam amino esensial yang sesuai untuk kebutuhan tubuh pada era penentuan mutu protein dengan menggunakan skor asam amino sesuai anjuran WHO.
“Demikian juga pada masa kini, penentuan mutu protein sesuai anjuran WHO adalah dengan menggunakan DIAAS (Digestible Indispensable Amino Acid Score) yakni skor pencernaan protein di usus halus (ileum). Dalam hal ini, protein susu maupun telur ditetapkan sebagai protein terbaik di antara pangan sumber protein lainnya. Oleh karena itu, protein susu sering digunakan sebagai protein referensi untuk menilai mutu protein pangan lainnya yang diperdagangkan baik nasional maupun internasional. Hanya protein dengan kualitas terbaiklah yang dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia pertumbuhan serta membentuk atau mengganti jaringan yang rusak di dalam tubuh,” jelas Dr. Marudut saat ditemui di Jakarta.
Dr. Marudut melanjutkan bahwa berdasarkan Riskesdas 2013, stunting pada balita dan prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia cenderung meningkat. Konsumsi pangan sumber protein dengan kualitas terbaik dan sumber kalsium yang relatif tinggi dapat melengkapi kekurangan zat gizi dari asupan makanan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi. Konsekuensinya, pertumbuhan normal dan hidup sehat akan tercapai bila disertai dengan aktivitas fisik. Asupan kalsium yang cukup sejak dini merupakan investasi kesehatan di masa tua agar bisa tetap bisa bergerak aktif di usia lanjut.
Lalu bagaimana cara menciptakan gaya hidup yang sehat untuk keluarga? Ada langkah pertama yang bisa kita ambil. Gaya hidup sehat dalam keluarga dapat diwujudkan melalui konsumsi menu makanan dengan gizi seimbang dan minum susu secara rutin setiap hari bersama seluruh anggota keluarga.
Berdasarkan data dari Nielsen RUU Data (non-projected) 2014, konsumsi susu di Indonesia baru mencapai 12 liter per orang/tahun. Angka ini masih jauh lebih rendah dibandingkan negara–negara tetangga seperti Malaysia (39 liter), Vietnam (20 liter), dan Thailand (17 liter). Kondisi inilah yang menjadi alasan Frisian Flag Indonesia sebagai mitra gizi keluarga, untuk turut mendukung peningkatan konsumsi susu melalui sosialisasi gaya hidup sehat sebagai resolusi keluarga untuk turut serta mewujudkan keluarga sehat Indonesia. Selain konsumsi susu, aktivitas fisik rutin harus diterapkan.
Jadi, sekarang sudah bisa dong menciptakan dan membangun gaya hidup sehat sekeluarga? Semoga info di atas bermanfaat, ya.