Karena Cinta Selalu Bisa Menemukan Jalannya Untuk Menemuimu

Fimela diperbarui 10 Feb 2017, 10:23 WIB

Belum lama ini seorang sahabat mengutarakan kegundahan hatinya. Resah yang dirasakannya bermuara pada aktivitasnya di dunia maya.  Rupanya sahabat saya ini berkenalan dengan seorang pria dari situs jejaring sosial. Perkenalan berlanjut dengan komunikasi jarak jauh antara keduanya. Akhirnya cintapun terjalin di antara mereka.

Mungkin terdengar aneh, seorang dari seberang lautan sana jatuh cinta kepada seorang sahabat yang kebetulan memang berstatus sendiri semenjak wafatnya sang suami tercinta. Sang suami wafat, meninggalkan dirinya dengan seorang anak laki-laki remaja. Pertemuan di dunia maya yang kemudian berlanjut dengan saling sapa, berkomunikasi lalu berdiskusi atau sekedar bercanda, ternyata membawa kenyamanan tersendiri bagi keduanya, terutama bagi seorang laki – laki asing yang kebetulan juga melajang semenjak bercerai dengan istrinya. Panah asmara sudah tidak bisa dihindari lagi. Dengan segenap niat dan tekad baiknya, sang laki-laki telah menyatakan siap untuk melanjutkan hubungan mereka ke tingkat yang lebih tinggi.

Keyakinan tekad ini mungkin terdengar semu, karena sekalipun cinta di antara keduanya begitu kuat, mereka belum pernah bertemu sama sekali. Luar biasa bukan, pengaruh rasa nyaman yang ditimbulkan dalam berkomunikasi di media sosial? Dan ini hanyalah satu kisah di antara banyak kisah pertemuan, percintaan dan perjodohan yang terjadi di dunia maya khususnya di jejaring media sosial.

“Orang-orang sudah semakin nyaman (dengan dunia maya). Bukan saja untuk membagikan informasi dan berbagai macam berita lainnya, namun juga lebih terbuka dengan semakin banyaknya yang terlibat di dalamnya. Dan norma sosial telah menjadi sesuatu yang telah berevolusi mengikuti perjalanan waktu.”


Setidaknya itulah kata Mark Zuckerberg, pendiri Facebook. Nyaman, demikian perasaan yang dimiliki hampir sebagian  orang dalam aktivitasnya bermedia sosial. Kenyamanan yang mungkin setiap orang memiliki pemahaman berbeda satu dengan yang lainnya. Nyaman yang aman, tenang, bebas dari permasalahan, dan masih banyak lagi perasaan yang mengisi dan mewarnai kenyamanan yang didapatkan.  Dan nyaman bermedia sosial diwujudkan dalam berbagai wujud, misalnya mengutarakan pendapat, menceritakan kisah, mempertontonkan foto dan video tentang kehidupan sehari-hari atau suatu persitiwa spesial kepada teman-temannya. Persepsi, pendapat, penilaian orang lain sudah bukan lagi menjadi permasalahan berarti saat nyaman bermedia sosial telah dirasakan. Karena saat seseorang nyaman memperlihatkan berbagai sisi kehidupannya kepada orang lain, berarti dia berada pada kondisi aman, penuh percaya diri dan siap menanggung resikonya, apapun itu.

Kembali pada cerita soal sahabat saya, komunikasi jarak jauh antara keduanya ternyata berbuah cinta yang tulus. Yah, memang cinta selalu punya cara sendiri untuk menemukan jalannya bukan? Namun tak perlu heran, karena zaman dahulu saat internet dan social media belum tercipta, seorang laki-laki bisa saja jatuh cinta kepada seorang puteri di belahan bumi lain hanya karena mendengar dari mulut ke mulut tentang kecantikannya. Jangankan bertemu atau bercakap secara langsung, bahkan gambaran diri sang puteri pun hanya terlukiskan di benak pikiran melalui kata-kata atau berita yang didengarnya. Ken Arok, yang tergila – gila oleh Ken Dedes yang didengarnya memiliki kecantikan sedemikian rupa hingga dikatakan bersinar bak bintang kejora. Atau berita tentang kecantikan Ratu Sheba yang mengantarkan Sang Raja Solomon datang untuk meminangnya dengan membuatkan istana dari kaca. Ya, rasa nyaman, rasa suka, rasa aman, rasa cinta memang tak melulu harus dipicu oleh sesuatu yang bisa ditemui, didekati atau disentuh oleh tangan, dibaui oleh hidung atau didekap dalam pelukan. Apalagi nyaman yang ditimbulkan dari interaksi di dunia maya, khususnya di jejaring sosial. Maya yang nyata, nyata dalam pengaruh dan dampaknya bagi setiap orang  yang ada di dalamnya.

Dituliskan oleh Yasin bin Malenggang untuk rubrik #Spinmotion di Vemale Dotcom. Lebih dekat dengan Spinmotion (Single Parents Indonesia in Motion) di http://spinmotion.org/

(vem/wnd)
What's On Fimela